Mohon tunggu...
Syaiful Rohman R
Syaiful Rohman R Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 1 Sampang, Madura

Praktisi Pendidikan, Penulis, Penggiat Literasi, Pemerhati Lingkungan Hidup, Sosial Budaya, dan Kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Seputar Kisah Pembelajaran (1), Literasi Buku Catatan

17 Agustus 2018   14:29 Diperbarui: 17 Agustus 2018   14:43 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Saat ini, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membuat para siswa lebih mudah untuk mengakses berbagai materi pelajaran sekolah. Jika ada tugas dari guru, mereka terbiasa untuk mengunduhnya. Namun hal itu berdampak pada buku catatan pelajarannya yang kosong (belum ada materinya). Mereka hanya sekedar membaca, mencetak dan memfotocopy serta menempel di bukunya, akibatnya buku mereka hanya terisi berbagai tempelan hasil aktivitas di atas.

Dampak lainnya, kebiasaan siswa untuk menulis berbagai materi pelajaran di buku catatannya semakin menurun. Jika ini terus berlangsung, maka dikhawatirkan akan muncul generasi siswa yang gemar membaca, tapi tidak gemar menulis. Jika siswa membaca materi pelajaran saja, maka akan mudah lupa. Namun jika materi pelajaran bisa ditulis, maka sulit untuk lupa.

Kompetensi literasi membaca dan menulis siswa sangat bervariasi. Tidak semua siswa mempunyai minat membaca dan menulis yang tinggi, sebagian besar siswa justru berkompetensi literasi yang sedang-sedang saja, bahkan ada juga siswa yang kompetensi literasinya rendah.

Kondisi yang seperti itu, menuntut guru untuk berkreasi dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru tidak harus kaku dalam menerapkan kurikulum yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Inovasi dan kreativitas guru, justru membuat proses pembelajaran bisa berlangsung lebih efektif dan efisien.

Untuk mengatasi hal itu, solusinya para guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara rinci untuk di tulis di buku catatan siswa. Setelah itu, guru menyuruh siswa untuk membuat uraian materi pelajaran dengan cara ditulis yang sesuai dengan tujuan pembelajaran secara lengkap, baik dan benar. Dengan cara itu, siswa bisa belajar dengan aktivitas khusus, yaitu menulis dan membaca. 

Jika semua siswa sudah menulis, baru dilakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan awalnya. Cara seperti ini akan membuat para siswa bersemangat untuk menulis, sekaligus bisa belajar memahami materi pelajaran dengan membaca secara lebih mandiri.

Mulai awal tahun pelajaran tahun ini, ada guru yang mencoba untuk berkreativitas dalam mengajar. Adapun langkah yang dilakukan, yaitu guru tersebut menyuruh siswa untuk menyiapkan 1 (satu) buah buku tulis yang ukurannya agak besar, kemudian disampul dengan kertas "soko" berwarna, serta dibagian luarnya diberi sampul plastik.

Selanjutnya, setiap memasuki awal bab atau konsep baru, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh siswa. Setiap siswa "wajib" dan "harus" menulis seluruh tujuan pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh gurunya.

Tidak hanya itu, guru itu juga menyiapkan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (secara perorangan). Ini artinya, siswa dituntut untuk membaca dan menulis sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tugas siswa yang dipersiapkan oleh guru.

Dalam perkembangannya, guru tidak hanya menyuruh untuk mencari literatur di buku atau internet saja. Namun guru juga menyiapkan materi atau konsep bab-bab tertentu yang disusun sendiri, kemudian filenya dishare kepada siswanya. Ini artinya, guru dan siswa saling bertanggung jawab dalam menjaga semangat literasi di sekolah.

Berikut contoh tujuan pembelajaran dan tugas siswa yang dipersiapkan oleh guru,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun