Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Dari Tiga Raksasa Sepakbola Copa Amerika, Pulang Sebelum Pesta Usai

14 Juni 2016   19:06 Diperbarui: 14 Juni 2016   19:18 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tragedi sepakbola terjadi pada ajang Copa America 2016 ini, dimana dua tim raksasa dan unggulan pada turnamen sepakbola Copa America kali ini (Uruguay dan Brazil) harus pulang lebih awal karena mereka tersingkir secara menyakitkan. Uruguay gagal tampa bisa meraih satu poin pun dari dua laga awal mereka. Begitu juga dengan Berazil yang pulang dengan penuh kesedihan karena dikalahkan Peru dengan cara “terhormat” dimana Gol kemenangan Peru tercipta itu berkat bantruan “Tangan Tuhan” melalui pemainya De Raul Ruidiaz yang mencobloskan bola dengan bantuan tangannya ke gawang Brazil, hal itu bisa dilihat dengan jelas dari tayangan ulang di videonya.

Sementara itu Argentina sebagai salah satu dari tiga tim raksasa dan unggulan juga di copa America ini, bernasib lebih baik dari keduanya. Argentina justru lebih dahulu memastikan bahwa timnya lolos dari babak penysihan group ini dan langsung menjadi salah satu wakil dari Group D maju ke perempat final Copa America nanti.

Gol tangan tuhan jilid dua bola.liputan6.com
Gol tangan tuhan jilid dua bola.liputan6.com
Pencapaian sempurna yang diraih Argentina itu berkat rekor kemenangan mutlak (100%) pada dua laga awalnya, dimana mereka berhasil mengalahkan Chile (2-1) dan berikutnya mengalahkan Panama (5-0). Dengan demikian Argentina pada pertandingan besok atau partai terakhirnya di babak penyisihan hanya membutuhkan tambahan satu poin saja untuk dapat memastikan posisinya sebagai juara grup.

Bagi Uruguay sesungguhnya apa yang dialaminya saat ini, sejujurnya tidaklah terlalu memalukan bila dibanding dengan sejarah kekalahanya di masa lalu, yaitu seperti yang terjadi pada 1997 saat Copa berlangsung di Bolivia. Dimana ketika itu mereka (Uruguay) datang dengan status sebagai juara bertahan karena di turnamen sebelumnya yang kebetulan juga berlangsung dinegara sendiri (tuan rumah) mereka tampil sebagai juara Copa di tahun 1995.

Sementara itu, Brasil juga harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka harus tersingkir lebih awal di turnamen ini. Padahal sesungguhnya pada laga terakhir kala bertemu Peru itu, kalau dilihat dari statistik pertandingan, Brazil  justru terlihat unggul dalam penguasaan bola mencapai angka 63%. Begitu juga dengan terciptanya peluang, Brazil juga unggul menciptakan 12 peluang sementara Peru hanya berhasil menciptakan 3 kali peluang.

Antara Gembira dan Sedih www.bola.com
Antara Gembira dan Sedih www.bola.com
Namun tentu apa yang digambarkan dari data statistik tersebut tidak menjamin bahwa kemenangan pasti dapat diraih dengan mudah oleh Brazil. Apa lagi seperti diketahui Peru walau tidak diunggulkan mereka juga punya catatan yang cukup mengagumkan di Copa America ini. Mereka pernah dua kali juara (1939 dan 1975), dan beberapa kali finis di posisi ketiga, keempat maupun kelima dan bahkan tahun lalu di Copa America 2015, Peru juga meraih juara tiga.

Dari gambaran posisi ketiga tim raksasa sepakbola Copa Amerika diatas itu, tentu praktis sekarang hanya menyisakan Argentina saja yang masih bertahan dan melaju sampai ke babak perempat final nanti. Kenapa disebut Raksasa karena memang untuk turnamen Copa ini mereka adalah pengoleksi gelar terbanyak seperti, Uruguay sebagai peraih terbanyak trophy Copa Amerika sebanyak 15 kali, ditempat kedua Argentina merih juara 14 kali, sementara Brazil mengoleksi 8 kali juar, dan yang lebih penting lagi secara kualitas jelas mereka lebih baik, baik itu pemain atau kolektifitas permainan tentu tidak ada yang menyangsikan keduanya Uruguay maupun Brazil tapi fakta memang berkata lain mereka harus lebih cepat angkat koper alias pulang kampung dari turnamen ini.  

Kesedihan seorang Luis Suarez bola.liputan6.com
Kesedihan seorang Luis Suarez bola.liputan6.com
Yang pasti dengan gugurnya dua raksasa itu, Copa America Centenario 2016 tentu akan terus bergulir, entah drama apalagi nanti yang akan terjadi, Suka atau tidak suka itulah sepakbola kita harus dapat menerimanya. dalam sepakbola dikenal istilah Bola itu Bundar jadi hal-hal seperti ini memang sering terjadi, terkadang terjadi sesuatu yang tak pernah terduga. jadi mungkin saja akan ada cerita lain yang lebih tragis atau dramatis lagi yang akan terjadi atau menyusul, atau dengan kata lain Uruguay dan Brasil bukanlah menjadi yang terakhir dalam drama ini....mari kita tunggu saja ……… pertanyanya siapa yang bisa menjamin bahwa tak akan lagi ada kejutan di Copa America 2016 ini?

Note : Kompas TV resmi menjadi official broadcasters Copa América Centenario 2016mulai 4 Juni s/d 27 Juni 2016, menyiarkan secara langsung mulai babak penyisihan hingga final di sini

Salam Olah Raga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun