Tragedi sepakbola terjadi pada ajang Copa America 2016 ini, dimana dua tim raksasa dan unggulan pada turnamen sepakbola Copa America kali ini (Uruguay dan Brazil) harus pulang lebih awal karena mereka tersingkir secara menyakitkan. Uruguay gagal tampa bisa meraih satu poin pun dari dua laga awal mereka. Begitu juga dengan Berazil yang pulang dengan penuh kesedihan karena dikalahkan Peru dengan cara “terhormat” dimana Gol kemenangan Peru tercipta itu berkat bantruan “Tangan Tuhan” melalui pemainya De Raul Ruidiaz yang mencobloskan bola dengan bantuan tangannya ke gawang Brazil, hal itu bisa dilihat dengan jelas dari tayangan ulang di videonya.
Sementara itu Argentina sebagai salah satu dari tiga tim raksasa dan unggulan juga di copa America ini, bernasib lebih baik dari keduanya. Argentina justru lebih dahulu memastikan bahwa timnya lolos dari babak penysihan group ini dan langsung menjadi salah satu wakil dari Group D maju ke perempat final Copa America nanti.
Bagi Uruguay sesungguhnya apa yang dialaminya saat ini, sejujurnya tidaklah terlalu memalukan bila dibanding dengan sejarah kekalahanya di masa lalu, yaitu seperti yang terjadi pada 1997 saat Copa berlangsung di Bolivia. Dimana ketika itu mereka (Uruguay) datang dengan status sebagai juara bertahan karena di turnamen sebelumnya yang kebetulan juga berlangsung dinegara sendiri (tuan rumah) mereka tampil sebagai juara Copa di tahun 1995.
Sementara itu, Brasil juga harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka harus tersingkir lebih awal di turnamen ini. Padahal sesungguhnya pada laga terakhir kala bertemu Peru itu, kalau dilihat dari statistik pertandingan, Brazil justru terlihat unggul dalam penguasaan bola mencapai angka 63%. Begitu juga dengan terciptanya peluang, Brazil juga unggul menciptakan 12 peluang sementara Peru hanya berhasil menciptakan 3 kali peluang.
Dari gambaran posisi ketiga tim raksasa sepakbola Copa Amerika diatas itu, tentu praktis sekarang hanya menyisakan Argentina saja yang masih bertahan dan melaju sampai ke babak perempat final nanti. Kenapa disebut Raksasa karena memang untuk turnamen Copa ini mereka adalah pengoleksi gelar terbanyak seperti, Uruguay sebagai peraih terbanyak trophy Copa Amerika sebanyak 15 kali, ditempat kedua Argentina merih juara 14 kali, sementara Brazil mengoleksi 8 kali juar, dan yang lebih penting lagi secara kualitas jelas mereka lebih baik, baik itu pemain atau kolektifitas permainan tentu tidak ada yang menyangsikan keduanya Uruguay maupun Brazil tapi fakta memang berkata lain mereka harus lebih cepat angkat koper alias pulang kampung dari turnamen ini.
Note : Kompas TV resmi menjadi official broadcasters Copa América Centenario 2016mulai 4 Juni s/d 27 Juni 2016, menyiarkan secara langsung mulai babak penyisihan hingga final di sini
Salam Olah Raga