Mohon tunggu...
Hosea Sabat Kurniawan
Hosea Sabat Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Educational Technology Specialist

Technology will not replace great teachers but technology in the hands of great teachers can be transformational - George Couros

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menilik Kembali Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence Theory) dari Howard Gardner

19 November 2021   19:50 Diperbarui: 19 November 2021   19:54 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gardner's Theory of Multiple Intelligences (verywellmind.com) 

Pada tulisan kali ini kita akan mengenal lebih dekat dengan seorang yang bernama Howard Earl Gardner, yang lahir pada tanggal 11 Juli 1943 di Scranton, Pennsilvania, Amerika. Beliau merupakan pencetus dari teori tentang kecerdasan majemuk  atau MULTIPLE INTELLIGENCES. Beliau adalah profesor Psikologi di Harvard University yang khusus mendalami dan mempelajari kognisi dan pendidikan. 

Multiple Intelligence adalah istilah yang digunakan oleh Howard Garner untuk menunjukan bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki banyak kecerdasan. Teori ini kemudian dikembangkan dan diperkenalkan pada tahun 1983 dalam bukunya yang berjudul Frames of Mind. Di dalam bukunya tersebut, Gardner menjelaskan empat hal terkait dengan latar belakang munculnya teori kecerdasan majemuk, yaitu : Ide mengenai kecerdasan majemuk, pandangan awal mengenai kecerdasan, Fondasi biologis kecerdasan, Apa itu kecerdasan?.

Menurut teori kecerdasan majemuk, terdapat Sembilan jenis kecerdasan diantaranya adalah, kecerdasan verbal linguistik, music, matematika logis, spasial visual, kinestetik jasmani, interpersonal, naturalis, intrapersonal, dan kecerdasan eksistensial. 

Berdasarkan kesembilan pengelompokan jenis kecerdasan tersebut, saya menyadari bahwa tiap individu yang Tuhan sudah ciptakan pada dasarnya unik. Tiap peserta didik memiliki kemampuan dan kecerdasannya masing masing. Hal ini sejalan dengan teori dari Howard Earl Gardner yang mengatakan bahwa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat mengerti dan memahami  teori multiple intelligences, beberapa

  • Setiap orang memiliki kesembilan kecerdasan , hanya saja profil tiap orang mungkin berbeda . Ada yang tinggi pada semua jenis kecerdasan ada pula yang hanya rata rata dan tinggi pada dua atau tiga jenis kecerdasan .
  • Orang dapat mengembangkan setiap kecerdasan sampai pada tingkat penguasaan yang memadai; Kecerdasan dapat distimulasi ,dikembangkan sampai batas tertinggi melalui pengayaan , dukungan yang baik , dan pengajaran .
  • Kecerdasan kecerdasan umumnya bekerja bersamaan dengan cara yang kompleks . Dalam aktivitas sehari hari , kecerdasan saling berkaitan dalam satu rangkain : menendang bola ( kinestetik ), orientasi diri di lapangan spasial ), mengajukan protes ke wasit linguistik dan interpersonal)
  • Ada banyak cara untuk menjadi cerdas dalam setiap kategori. Seseorang yang cerdas linguistik mungkin tidak pandai menulis , tetapi pandai bercerita dan berbicara secara memukau

Berdasarkan penjelasan dari teori di atas, saya sebagai seorang tenaga pendidik selalu diingatkan untuk peka terhadap keunikan yang dimiliki oleh peserta didik, khususnya dalam hal kecerdasan majemuk ini. Sudah seharusnya saya merancang dan mendesain sebuah pembelajaran yang disesuaikan dengan ragam kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. 

Melalui teori ini pula saya juga semakin sadar bahwa peran pendidik adalah untuk membantu menemukan potensi dari setiap peserta didik, dan terus mengupayakan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dengan lebih maksimal. Dalam hal ini peran sekolah juga sangat diharapkan untuk dapat terus memperlengkapi dan mendukung dengan fasilitas yang memadai sehingga para peserta didik dapat mengembangkan kecerdasan yang ada dalam dirinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun