Dalam mendesain sebuah pembelajaran di dalam kelas, pendidik perlu diperlengkapi dengan teori-teori belajar dengan lebih mendalam. Salah satu teori belajar yang perlu pendidik pelajari adalah teori Experiental Learning dari John Dewey. Ia meyakini bahwa pendidikan yang baik harus memiliki tujuan sosial dan tujuan bagi siswa secara individu.Â
Selain itu juga ia percaya bahwa pembelajaran haruslah menjadi proses yang aktif di mana siswa harus terlibat dalam tugas dan tantangan kontekstual dalam kehidupan nyata. Dalam teorinya, pengalaman belajar dari masing-masing siswa menjadi hal yang utama dalam mencari dan mengkonstruksi sebuah pengetahuan.Â
Dari sebuah pengalaman yang dibangun akan memungkinkan siswa mempelajari ketrampilan baru, sikap baru atau bahkan cara berpikir yang sama sekali baru. Hal ini berarti pembelajaran yang dibuat haruslah berpusat kepada siswa, dan guru hanya sebagai fasilitator untuk membantu siswa menemukan sendiri pengetahuan dari pengalaman yang ia dapatkan.
Setelah mempelajari tentang teori experiental learning dari John Dewy ini, saya teringat pernah menggunakan teori ini sebagai acuan untuk menggunakan salah satu pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan Interdisiplin.Â
Dalam menggunakan pendekatan ini saya merancang sebuah tugas untuk siswa-siswi dan menghubungkannya dengan beberapa mata pelajaran lain.Â
Pendekatan Interdisiplin merupakan pendekatan yang melibatkan dua atau tiga mata pelajaran sehingga memberikan pengertian baru yang mendalam (insight).Â
Saya membuat Projek yang berkaitan dengan program linear dan menerapkannya dalam kehidupan sehari sehari khusunya dalam mata pelajaran matematika, ekonomi, dan sosiologi.Â
Dengan menggunakan pendekatan ini, siswa akan terus didorong menyelesaiakan masalah yang kontekstual dan membantu mereka menemukan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan.Â
Siswa diajak untuk melihat lebih kompleks dan holistis dari satu topik yang diajarkan. Siswa dibawa langsung untuk mengalami sebagi pelaku dan pengambil kebijakan dalam topik tersebut. Siswa juga akan dituntut untuk bisa menghubungkan antara satu disiplin ilmu dengan disiplin Ilmu yang lain.
Melalui pendekatan interdisiplin ini akan memungkinkan siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan yang mereka dapatkan pada satu mata pelajaran dengan satu mata pelajaran yang lainnya. Dengan menerapkan pendekatan ini, siswa akan memperoleh pengalaman yang nyata, dan kontekstual dengan permasalah yang mereka hadapi.Â
Sehingga apabila di masa depan siswa terlibat dalam sebuah isu sosial dan permasalahan yang berkembang di masyarakat dan kehidupanya, mereka jauh lebih siap karena mereka sudah mempelajari dan telebih dahulu mengalaminya. Dalam hal ini juga pembelajaran akan jauh lebih bermakna bagi siswa dan mempersiapkan untuk masa depan mereka.