Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Makna Lagu "Syukur" dalam Hidup Saya

17 Agustus 2021   11:36 Diperbarui: 17 Agustus 2021   12:00 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersyukur, sumber: K. Tatik Wardayati via intisari.grid.id

Saya tidak pernah tidak merinding ketika mendengar paduan suara menyenandungkan lagu "Syukur". Saya pun tidak pernah tidak bergetar hati saat menyanyikannya waktu bertugas jadi paduan suara. Ketika tidak terkendali perasaan, sesekali air mata jatuh.

Waktu lagu ini dinikmati lewat pecahan suara dan alunan melodi, kesenduan dan kesyahduan terasa benar. Tanpa musik pun, tidak mengurangi rasa.

Bagaimana lagu "Syukur" begitu dalam makna pada setiap liriknya. Tidak perlu waktu lama untuk menyanyikan. Tetapi, sudah menyiratkan dan menyuratkan pesan berharga.

Lagu ini diciptakan oleh Husein Mutahar. Pada peringatan kemerdekaan negara Indonesia ke-76, lagu wajib "Syukur" dipersembahkan selain "Maju Tak Gentar".

Saya memaknainya menjadi tiga hal:

Bahwa kemerdekaan itu adalah karunia Tuhan

Dari yakinku teguh

Hati ikhlasku penuh

Akan karunia-Mu

Tanah air pusaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun