Bertanya ke penjual ikan
Ketika membeli pertama kali, saya memang malu bertanya-tanya kepada penjual ikan. Saya tidak mau dikira bodoh. Saya juga tidak ingin merepotkan mereka. Mereka sudah sibuk melayani pelanggan.
Karena semakin sering saya membeli ikan, lama-kelamaan saya mulai akrab dengan satu dua penjual. Secara tidak sadar, saya cerita saja kematian-kematian ikan saya. Mereka tertawa. Kenapa tidak tanya dari awal, Mas? Itu celetuk mereka. Saya malu.
Sejak saat itu, saya pasti bertanya ke mereka. Semua pengalaman mereka saya serap.
Mempraktikkannya
Ilmu dan pengalaman yang telah saya pahami, saya praktikkan. Saya mulai hati-hati membeli ikan. Saya amati dulu karakteristik mereka. Mana yang bisa seakuarium, mana yang tidak.
Lalu, saya sempurnakan isi kotak filter saya, dengan menambah filter kimiawi dan biologis. Saya pun menjadi tidak suka memegang ikan. Saya belajar membuat mereka nyaman dalam hidupnya.
Kegagalan memelihara ikan adalah kesuksesan saya yang tertunda. Benar adanya. Kegagalan pun menjadi pengalaman berharga. Bisa berguna saat dibagikan dan membuat orang lain tidak mengulang kisah yang sama dengan kita.
Saya kira kegagalan pasti terjadi selama hidup. Tinggal bagaimana kita menyikapinya. Mau putus asa di tengah jalan atau memilih tidak menyerah? Semua kembali ke pilihan masing-masing.
Saya? Tentu, dengan telah tertulisnya 10 tip itu, membuktikan saya melawan kegagalan. Dan saya menang atasnya. Ikan-ikan saya berumur panjang. Saya tidak lagi menderita kerugian.
...
Jakarta
24 April 2021
Sang Babu Rakyat