Mohon tunggu...
hony irawan
hony irawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penggiat Advokasi dan Komunikasi Isu Sosial, Budaya dan Kesehatan Lingkungan

pelajar, pekerja,teman, anak, suami dan ayah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suasana Madani di Ponpes Madani

20 November 2017   16:48 Diperbarui: 20 November 2017   17:35 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang magrib seperti biasa, masjid santri putra di komplek Pondok Pesantren Qodratullah, Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, telah separuh penuh. Semakin mendekati magrib, semakin banyak santri yang bersiap sholat berjamaah. Terdengar seorang santri bacakan surat Al Waqiyah lewat pengeras suara. Beberapa santri menunaikan sholat sunah, sebagian lainnya menghafal Al Quran dan berzikir. Santri Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah berbaur dan mengisi shaf yang masih kosong. Tampak diantaranya beberapa ustadz muda yang mengatur para santri agar dapat tertib di dalam ibadah.

Ketika adzan dikumandangkan, bersamaan ajakan "Hayya ala sholah...!" bersama para santri saya berdiri. Selembar sorban dihaparkan seorang santri tepat dimana saya akan bersujud. Saya lihat kebiasaan itupun dilakukan kepada siapa saja terutama yang sholat diatas lantai tanpa karpet. Terutama diberikan kepada para tamu dan orang tua yang sholat berjamaah di sana.

Lepas sholat berjamaah, dilanjut dengan membacakan wirid, dzikir dan doa bersama. Beberapa kesempatan setelah sholat magrib berjamaah, imam sholat mengajak untuk mendoakan orang tua, saudara dan kerabat santri yang sedang sakit atau meninggal dunia.

Kebiasaan yang mungkin khas pondok pesantren, namun tetap memperlihatkan indahnya kebersamaan dalam kekeluargaan.

Selepas magrib, sebagian santri nampak berkelompok di masjid memulai lagi hafalan Al Qur'an. Beberapa diataranya duduk berdua atau bertiga, di bawah pohon, di bawah tiang lampu, di tangga-tangga asrama untuk menghafal bersama. Ada pula yang melakukannya sambil berjalan bergandengan memgelilingi lapangan.

Pernah saya melihat, diantara temaram lampu taman, dengan sarung, baju koko dan kopiah hitam, seorang anak usia kelas 4 SD, duduk di tikungan jalan sudut lapangan menghafal Al Qur'an. Mereka baru akan berhenti ketika adzan Isya berkumandang, untuk segera kembali ke masjid dan sholat berjamaah.

Seakan mengkonfirmasi, pada sebuah dinding  terlihat kutipan pernyataan pimpinan dan pendiri pondok pesantren ini Buya HM. Husni Thamrin Madani.

"Di dalam kegiatan pendidikan harus selalu diusahakan terciptanya suasana yang penuh dengan ketenangan dan persaudaraan, tumbuhkan kasih sayang supaya segala kegiatan pendidikan dapat berjalan lancar dan berhasil baik."

#perjalananku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun