Mohon tunggu...
Haniam Maria
Haniam Maria Mohon Tunggu... -

If it's hard, you don't have to be alone. Come, I'm ready to listen 😇 Seseorang yang selalu tersenyum dan tertawa selagi mencari jati diri. I'm S.Psi 😁

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemikiran Charles Darwin tentang Asal Usul dan Perkembangan Manusia

6 April 2014   21:16 Diperbarui: 4 April 2017   18:26 11154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Charles Robert Darwin (1809 - 1882) adalah seorang naturalis dan geologis berkebangsaan Inggris. Ia dikenal sebagai seorang evolusionis karena teorinya tentang asal usul dan perkembangan manusia di bumi atau yang lebih dikenal sebagai teori evolusi. Bukunya yang menimbulkan kontroversi, terutama bagi kaum agama dan cendikiawan, The Origin of Spesies, yang terbit pada tahun 1859, di dalamnya ia menuliskan: “Saya sepenuhnya yakin bahwa spesies tidak dapat bermutasi; tapi bahwasanya spesies-spesies itu termasuk ke dalam generasi yang sama adalah keturunan linear dari spesies tertentu lain yang secara umumnya sudah punah, dan dengan cara yang sama diakui sebagai variasi dari spesies masa lalu tersebut.” (1964 (1859): 27).

Dalam bukunya The Descent of Man yang terbit tahun 1871, walaupun Darwin tidak menyatakan secara langsung tentang asal usul manusia namun melalui teorinya,yang menyatakan bahwa manusia berasal dari bentuk-bentuk yang bukan manusia, telah jelas bahwa yang dimaksud Darwin sebagai nenek moyang manusia adalah makhluk sejenis kera.

Evolusi didefinisikan sebagai suatu perubahan atau perkembangan dari sederhana menjadi kompleks dan membutuhkan waktu yang lama. Proses perubahan atau perkembangannya dari satu tahap ke tahap lain. Menurut Saifuddin (2005) dalam bukunya Antropologi Kontemporer, ia mengemukakan beberapa pokok argumentasi Darwin:

Pertama, Ia menyaksikan bahwa organisme itu bervariasi, bahkan ciri yang sangat dekat sekali pun akan berbeda pada tingkat atau batas tertentu.

Kedua, Meski ia beranggapan bahwa variasi disebabkan oleh perubahan, ia berpendapat bahwa variasi benar-benar mengandung konsekuensi penting karena memengaruhi kesesuaian (fitness) antara individu dan lingkungan lokalnya. Sebagian individu yang beruntung mungkin menyimpang dari norma sedemikian sehingga menbantunya untuk tetap hidup dan bereproduksi.

Ketiga, Ia mensinyalir bahwa apabila organisme benar-benar bereproduksi, organisme cenderung mewariskan ciri apapun yang mereka miliki kepada keturunannya.

Darwin menyimpulkan bahwa jika ketiga pengamatan di atas sahih, maka ciri-ciri yang disukai alam akan lebih umum ditemukan pada generasi-generasi ketimbang ciri yang tidak disukai alam. Ciri-ciri yang tidak disukai alam akan hilang. Organisme akan beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya karena varian yang sukara beradaptasi akan meninggalkan sedikit keturunan, dan ciri-ciri mereka akan hilang. (Saifuddin: 2005). Hal inilah yang disebut dengan seleksi alam. Menurut Darwin, evolusi merupakan akibat dari seleksi alam.

Banyak kritik tajam dan pertanyaan yang dilontarkan oleh para cendikiawan di masa itu maupun sekarang, namun teori Darwin telah menjawab dan memberikan penjelasan-penjelasan yang sesuai, jelas dan ilmiah, bahkan berbagai argumentasi dikemukakan untuk mendukung teori tersebut. Hingga saat ini, teori Darwin masih menjadi perdebatan dikalangan agama dan cendikiawan, namun tidak dapat dielakkan bahwa teori ini telah memberikan pengaruh yang besar terhadap ilmu pengetahuan, terutama dalam ilmu biologi.

Namun, yang perlu diingat adalah bahwa Darwin tidak membuktikan bahwa evolusi terjadi dan teori ini belum diketahui kebenarannya karena menurutnya teori hanyalah sebuah teori. Teori ini masih perlu untuk dikritisi, dibahas dan dikaji ulang.

Jadi, bagaimana menurut anda, apakah manusia memang berasal dari kera seperti teori yang dikemukakan Darwin?

Sumber referensi:

Saifuddin, A.F. (2005). Antropologi kontemporer: suatu pengantar kritis mengenai paradigma. Jakarta: Kencana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun