Mohon tunggu...
Holina Natalia
Holina Natalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin 2020, Universitas Airlangga

Currently diving into the world of robotics and artificial intelligence πŸ¦ΎπŸ‘©πŸ»β€πŸ’»

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Seperti Perasaan, Covid-19 Pun Tarik-Ulur

29 Juli 2022   17:39 Diperbarui: 29 Juli 2022   17:46 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seperti yang mungkin kita dengar belakangan ini bahwa desas punya desus angka kasus COVID-19 kembali melonjak. Hal ini adalah fakta. Dilansir dari data pada covid19.go.id, kasus Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia meningkat sebesar 631 kasus sehingga totalnya adalah 46.655 kasus aktif Covid-19. Seiring dengan masuknya subvarian Covid-19 yang baru yaitu BA.4 dan BA.5, peningkatan kasus aktif di Indonesia meningkat parah mulai akhir bulan Mei 2022. Bahkan pada awal Juli kemarin Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memprediksi bahwa kasus aktif Covid-19 ini akan terus meningkat dan puncaknya akan berada di rentang 28-36 hari sejak subvarian baru Covid-19 tersebut ditemukan.Β 

Namun pada 23 Juli 2022, beliau mengatakan bahwa puncak Covid-19 masih belum terjadi. Seorang epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, turut menjelaskan bahwa sangat sulit bagi Indonesia untuk memprediksi puncak dari gelombang kasus Covid-19 yang ada sekarang serta kapan akan mulai surut kasusnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya mulai dari imunitas masing-masing individu hingga perilaku dan respon masyarakat.Β 

Belum lagi kita ketambahan isu bahwa Indonesia akan melakukan vaksinasi keempat sesuai anjuran WHO (World Health Organization). Namun isu ini telah dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril yang mengatakan bahwa saat ini Indonesia akan berfokus ke apa yang ada di hadapan saja yaitu menyelesaikan proses vaksinasi ketiga karena menurut data yang ia paparkan terlihat bahwa target vaksinasi sebesar 50% pada masyarakat Indonesia masih belum tercapai.Β 

Jika kita mengikuti perkembangan terkait Covid-19 sebagai mahasiswa/i pasti kita akan merasa bingung dan penuh kekhawatiran kan? Semakin meningkatnya kasus aktif, belum tahu pasti kapan puncaknya, belum tahu pasti kapan akan berangsur-angsur menurunnya, serta informasi vaksinasi dan sebagainya, hal ini pasti menimbulkan banyak sekali tanda tanya di kepala mahasiswa-mahasiswi.

Berdasarkan gambar di atas yang menunjukkan peta persebaran perguruan tinggi di Indonesia baik itu PTN maupun PTS, diperoleh bahwa hampir seluruh provinsi di Indonesia memiliki perguruan tinggi. Namun, jika kita perhatikan lebih detail terlihat bahwa pusat perguruan tinggi yang paling banyak dan padat ada di Pulau Jawa. Sedangkan pada data sebelumnya kita tahu penyumbang kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang terbesar juga ada di Pulau Jawa. Jika merujuk kembali pada peta persebaran, secara tidak langsung kita dapat mengimplikasikan bahwa mayoritas mahasiswa Indonesia berasal dari berbagai macam daerah asal dan kemungkinan tempat berkuliahnya berpusat di Pulau Jawa.Β 

Pada awal tahun 2022 hingga sekarang, mayoritas perguruan tinggi di Indonesia telah melakukan pembelajaran luar jaringan (luring) sejak diberlakukannya peraturan pemerintah yang menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka sudah boleh dilakukan dengan protokol dan kesediaan perguruan tinggi yang baik. Nah tentu saja tak jarang dari mahasiswa berpikiran lebih dalam bagaimana jika selama menempuh pendidikan nanti mereka terinfeksi oleh virus Covid-19? Bagaimana jika mereka saat itu sedang merantau jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat lainnya? Bagaimana jika mereka sangat amat kesulitan melakukan isolasi mandiri? Lalu belum lagi jika mereka harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli obat-obatan serta makanan yang layak dalam proses penyembuhan dan pemulihan.

Tapi tak perlu khawatir, hal ini terjawab semua dengan program pemerintah yang dijalankan oleh Kementerian Kesehatan RI yang dinamakan "telemedisin isoman". Program telemedisin isoman ini telah diluncurkan sejak awal tahun 2021 dalam rangka mengatasi keterbatasan persediaan tempat tidur di rumah sakit dan membantu mereka yang mengalami keterbatasan biaya untuk memperoleh obat-obatan selama isoman.Β 

Dalam program ini sangat memungkinkan kita sebagai mahasiswa untuk memperoleh obat-obatan untuk isoman secara gratis dan mengurangi kontak fisik dengan luar. Obat-obatan yang menjadi highlight yaitu antivirus dimana jika kita membeli secara pribadi membutuhkan sekitar 1 juta rupiah. Jumlah ini terbilang sangat banyak bagi mahasiswa secara khusus mahasiswa yang merantau. Untuk tata cara klaim layanan telemedisin isoman ini telah disebarkan ke berbagai media baik itu berupa poster dan pamflet. Salah satu projek kolaborasi di Universitas Airlangga membahas mengenai layanan ini. Mereka berasal dari Kelompok 3 kelas PDB 2.1 yang terdiri dari berbagai macam fakultas.Β 

Mereka adalah Holin, Galuh, Triana, Nana, Lidia, Martha dan Safira. Pelaksanaan projek ini dimulai dari melakukan pretest, posttest, dan mengumpulkan sejumlah informasi yang akan sangat membantu mahasiswa rantau semasa studinya. Kemudian projek ini direalisasikan dalam bentuk podcast di Spotify (https://open.spotify.com/show/2h1glmXyl04E3uvnHXu0Ma?si=WzonEjjMSv6PAC2br6PsHw) dan juga video Youtube (https://youtu.be/VqlUG-TXlSM). Β Harapannya, sambil menunggu perkuliahan selanjutnya di tahun ajaran 2022/2023 banyak mahasiswa-mahasiswi yang sekiranya tahu dan paham tentang layanan telemedisin isoman ini. Dengan demikian, mereka akan siap jiwa dan fisik untuk menghadapi Covid-19 dengan bijaksana selama merantau nanti.

REFERENSI :

Indonesia. 2020.Β PDDikti Kemendikbud Statistik Pendidikan Tinggi Tahun 2020. Jakarta: Setditjen Dikti.Β 

Satuan Tugas Penanganan Covid-19. 2020. Peta Sebaran COVID-19. Diakses melalui covid19.go.id/peta-sebaran pada 28 Juli 2022 pukul 15.00 WIB.

Wardani, Galuh Widya. 2022. Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Rabu 27 Juli 2022, DKI Jakarta Tertinggi Catat 23.103 Kasus Aktif. Diakses secara online melalui m.tribunnews.com/amp/corona/2022/07/27/sebaran-kasus-aktifcovid-19-rabu-27-juli-2022-dki-jakarta-tertinggi-catat-23103-kasusaktif pada 28 Juli 2022 pukul 15.00 WIB.

Wikanto, Adi. 2022. Kasus Covid-19 25 Juli 2022 Tinggi, Benarkah Ada Vaksin Dosis 4? Ini Kata Kemenkes. Diakses secara online melalui nasional.kontan.co.id/news/kasus-covid-19-25-juli2022-tinggi-benarkah-ada-vaksin-dosis-4-ini-kata-kemenkes pada 28 Juli 2022 pukul 15.00 WIB.

Tim Redaksi, CNBC Indonesia. 2022. Kasus Covid-19 Masih Ngegas, Kapan Puncak BA.4 & BA.5? Diakses secara online melalui www.cnbcindonesia.com/news/20220726082349-4- 358528/kasus-covid-19-masih-ngegas-kapan-puncak-ba4-ba5 pada 28 Juli 2022 pukul 15.00 WIB.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun