Mohon tunggu...
Husni Fatahillah Siregar
Husni Fatahillah Siregar Mohon Tunggu... Lainnya - Content Writer

Corporate Communication - Tennis Addict

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Sistem Transportasi Terintegrasi untuk Jabodetabek

4 Maret 2019   18:21 Diperbarui: 5 Maret 2019   03:14 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk anak-anak harga tiketnya setahun hanya 200 CZK. Dengan tiket seharga 3600 CZK, jika dirupiahkan (dengan kurs Rp 14.500) artinya ongkos naik angkutan umum di Praha dalam 1 hari sekitar 6 ribuan dan bebas naik turun angkutan umum apapun dalam 1 hari selama 1 tahun. Contoh kartunya seperti ini:

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Untuk pembuatannya, hanya dengan membawa paspor (untuk warga pendatang) dan uang 3600 CZK, dalam 10 menit kartu pun jadi :-).

Yang ingin saya sampaikan melalui tulisan ini adalah sudah saatnya pemerintah Jakarta dan wilayah di sekitar Jakarta duduk bersama untuk mengintegrasikan sistem transportasi di Jabodetabek.

Saat ini sudah ada KRL, bus Transjakarta, APTB yang menghubungkan Jakarta dan kota di sekitar Jakarta. Tentunya keberadaan 3 angkutan umum tersebut masih belum cukup, karena setiap hari masih saja kita lihat kondisi di KRL atau bis transjakarta atau bis APTB penumpang berdesak-desakan karena kurangnya armada khususnya di jam-jam sibuk baik pagi atau sore hari.

Kondisi ini perlu menjadi concern dan komitmen para pembuat kebijakan tentunya, karena apabila ingin mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, aturan ganjil genap saja tidak cukup apabila jumlah angkutan umum yang aman dan nyaman terbatas sehingga orang harus menunggu cukup lama. 

Pengalaman saya di Praha, misalkan dengan metro atau tram, 5 menit merupakan waktu tunggu. Sehingga kita bisa memperkirakan dengan tepat waktu keberangkatan dari rumah untuk beraktivitas. Tentunya penambahan jumlah armada dan keragaman jenis angkutan bisa menjadi solusi untuk mengurai kepadatan jumlah penumpang khususnya di jam-jam sibuk.

Akhir 2018, Pemerintah Kota Bekasi meluncurkan kembali -- setelah sempat mangkrak -- bis Patriot Bekasi yang menghubungkan jalur-jalur di wilayah kota Bekasi yang bisa menjadi feeder bagi angkutan umum lain seperti KRL.

Tentunya tidak hanya feeder bagi KRL semata, tapi harus ditingkatkan lebih luas lagi secara terintegrasi dengan bis Transjakarta, bahkan dengan MRT dan LRT nantinya. Kondisi seperti inilah yang harus dikembangkan oleh pemerintah kota di sekitaran wilayah Jakarta berkoordinasi dan bekerjasama dengan pemerintah Jakarta sehingga sistem transportasi terintegrasi Jabodetabek bisa terwujud.

Dengan keberadaan sistem transportasi yang terintegrasi dan nyaman, maka bisa menurunkan penggunaan kendaraan bermotor. Saya yakin selama kondisi angkutan umum tersebut bersih, aman dan nyaman dengan waktu tunggu yang tidak terlalu lama, masyarakat mau menggunakan angkutan umum.

Sebagai contoh ketika PT KAI merombak besar-besaran wajah KRL, memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan jumlah pengguna KRL. Walaupun masih ada kekurangan di sana sini, saya rasa kita harus terus mendukung upaya-upaya yang dilakukan PT KAI untuk membuat angkutan umum lebih manusiawi. 

Penggunaan annual ticket seperti di Praha juga bisa menjadi rujukan untuk dapat digunakan di Jabodetabek. Untuk sistem transportasi yang terintegrasi sistem annual ticket menurut saya akan membuat para penumpang nyaman, karena kita tidak akan dikhawatirkan dengan kondisi sldo yang kurang disaat sedang terburu-buru :-). 

Tentunya, keberadaan sistem transportasi yang terintegrasi menjadi idaman kita semua. Kita berharap pemerintah Jakarta dan pemerintah kota di sekitaran Jakarta memiliki konsen dan komitmen guna mewujudkan sistem transportasi terintegrasi bagi warga Jabodetabek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun