Mohon tunggu...
H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hardiknas "Momen Melatih Diri Membaca, Menulis dan Berbicara"

2 Mei 2023   13:53 Diperbarui: 2 Mei 2023   14:02 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari pendidikan nasional yang diperingati setiap tangal 2 Mei hendaknya dapat dijadikan momen penting untuk memicu dan memacu diri dalam meningkatkan kemampuan dan kecepatan membaca kita.

Hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) 2018 sebagaimana disampaikan oleh Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Santi Ambarrukmi pada laman https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/. PISA menempatkan Indonesia di urutan ke 74 alias peringkat keenam dari bawah. Kemampuan membaca siswa Indonesia di skor 371 berada di posisi 74, kemampuan Matematika mendapat 379 berada di posisi 73, dan kemampuan sains dengan skor 396 berada di posisi 71.

Dari 80 negara yang disurvei PISA Indonesia berada di rangking 74 jauh berada di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Singapura dan Malaysia. Survei PISA dilakukan setiap tiga tahun sehingga survei PISA selanjutnya dilaksanakan pada tahun 2021, akan tetapi karena adanya covid-19 sehingga tertunda sampai dengan bulan mei -- juni 2022 yang hasilnya sampai sekarang belum diketahui.

Kondisi tersebut merupakan bukti nyata tentang gagalnya program Gerakan gerakan yang dicanangkan kemendikbud sejak tahun 2015, seperti Gerakan Literasi Nasional (GLN), Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Gerakan Literasi Masyarakat (GLM) dan Gerakan Literasi Bangsa (GLB).

Hal tersebut memunculkan hipotesis apakah ada korelasi GIM, GTS, GLM, GLB dengan rendahnya skor PISA tahun 2018.. ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu membutuhkan penelitian dan kajian secara mendalam.

Kenyataan ini dapat dibuktikan secara langsung dilingkungan sekitar kita dengan pertanyaan "Berapa buku yang bapak/Ibu/saudara baca hari ini", atau bulan ini ? bahkan tahun ini?.

Pertanyaan tersebut dapat diajukan kepada pelajar atau guru yang ada disekitar kita, mulai dari siswa, rekan kerja, atau teman guru lainnya, rata -- rata mereka menjawab belum satu bukupun yang dibaca. Artinya dikalangan pelajar bahkan guru masih banyak yang malas membaca. Apalagi jika dikaitkan dengan standar target penilaian dari PISA tentang pemahaman membaca yang meliputi pemahaman (1) teks narasi, (2) teks deskripsi, (3) teks eksposisi, (4) teks eksplanasi, (5) teks laporan, (6) teks prosedur, dan (7) teks pengayaan-mixed genre.

Oleh sebab itu tidak salah jika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagaimana yang disampaikan oleh Ibu Direktur GTK Kemendibudristek, berharap skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia dapat segera membaik.

Guru memiliki peran penting dalam membangun kebiasaan baik bagi siswa, sebab guru adalah role model bagi siswa siswinya, Gerak gerik dan perilakunya merupakan panutan bagi siswa. Selain itu, perkataan, perbuatan dan sikap seorang guru dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan, sikap dan perilaku dari siswanya.

Demikian halnya jika seorang guru ingin meningkatkan literasi membaca bagi siswanya maka yang dicontohkan oleh guru tersebut adalah banyaknya buku yang telah dibaca pada hari ini, bulan ini dan tahun ini. Maka dengan mudah dia mengajak siswanya untuk gemar membaca sekaligus menjelaskan tentang manfaat dan keutamaan membaca. Begitu pula dengan literasi lainya seperti menulis dan berbicara.

Membaca dan menulis bagaikan dua mata uang yang tidak terpisahkan, sebab membaca adalah bekal utama dalam menulis sedangkan tulisan adalah obyek yang harus dibaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun