Mohon tunggu...
H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Badai Corona Pasti Berlalu

28 Maret 2020   13:30 Diperbarui: 28 Maret 2020   14:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Covid 19 telah  menyebar di 199 negara dengan jumlah kasus pertanggal 27 Maret 2020 sebanyak 537.042 (John Hopkins CSSE). Dengan penyebaran begitu cepat membuat ilmuan dan para ahli kesehatan memberikan berbagai edukasi tentang tatacara penanggulangan penularan yang lebih meluas lagi.

Namun kita harus yakin betapapun dahsyatnya penyebaran virus tersebut semuanya pasti berakhir karena apapun peristiwa yang terjadi di muka bumi adalah sebuah siklus yang mempunyai titik balik dan terus berputar sesuai dengan kehendak dan ketetapan Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Sebagai manusia yang diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi telah dianugrahkan oleh Allah pada diri manusia tiga unsur penting yang menjadaikan manusia sebagai ciptaan Allah yang paling sempurna sebagaimana yang dilukiskan dalam Al-Qur'an Surat At-Tin ayat 3 " Bahwa sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan sebaik baik makhluk " Ketiiga unsur itu adalah Hati, Akal dan Nafsu. 

Hati merupakan unsur yang paling utama dalam diri manusia yang apabila hati tersebut baik maka baiklah manusia, sebaliknya apabila hati tersebut tidak baik maka buruklah manusia itu.

Untuk itu peliharalah hati kita karena akan melahirkan pemikiran, peliharalah pikiran kita karena akan melahirkan perkataan, peliharalah perkataan kita karena akan melahirkan perbuatan, peliharalah perbuatan kita karena akan melahirkan kebiasaan dan peliharalah kebiasaan itu karena akan membentuk karakter manusia. 

Unsur yang kedua dari manusia adalah akal yang berfungsi untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat oleh karena itu pergunakanlah pikiran kita dengan sebaik baiknya dengan membiasakan diri untuk berpikir positif terhadap apa yang telah ditetapkan dan dikehendaki Allah SWT.

Adanya covid 19 ini tentu memberikan banyak hikmah bagi manusia yang mau berpikir karena sesungguhnya segala yang diciptakan Allah tidak ada yang sia sia  "Rabbana Ma Khalaqtahaza Bathila". 

Unsur yang ketiga adalah nafsu yang sangat berguna bagi manusia dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin di muka bumi yang bertanggungjawab atas kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk lainnya.

Nafsu merupakan motivasi bagi manusia untuk melaksanakan semua kebaikan terutama apa yang diperintahkan oleh Sang Pencipta Tuhan Semesta Alam Allah SWT sehingga dalam menjalankan semua kegiatan atau pekerjaan apapun harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang telah tetapkan oleh Allah dalam kitab kitab yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul sebagai petunjuk dan pedoman dalam menjalankan hiduk dan kehidupannya.

Dengan segala kemampuan dan kelebihan yang diberikan kepada manusia untuk menjaga, melestarikan dan memelihara alam semesta maka kemunculan covid 19 merupakan peringatan kepada manusia untuk kembali kepada fitrahnya.

Untuk itu sikap yang bisa kita lakukan adalah  sikap waspada yang merupakan sikap kehati hatian terhadap semua peristiwa dan permasalahan yang sedang dihadapi, terkait kasus covid 19 ini maka wujud kewaspadaan kita adalah dengan menjalankan semua petunjuk dan arahan dari otoritas kesehatan atau pejabat yang berwenang dengan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun