Mohon tunggu...
Hari Listrik Nasional PLN
Hari Listrik Nasional PLN Mohon Tunggu... Karyawan -

Akun resmi yang menayangkan hasil artikel pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero dalam kegiatan blog competition "Kerja Nyata Terangi Negeri". Email: hln71@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Balik Terangnya Bumi Cendrawasih (Papua)

27 Oktober 2016   20:48 Diperbarui: 27 Oktober 2016   20:56 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam penulisan ini saya mencoba membagi pengalaman dan perjuangan demi mewujudkan “Papua terang bersama Nusantara”. Hari itu tepatnya tanggal tanggal 20 Mei 2015 saya mendapat surat tugas ke Papua sebagai supervisi pekerjaan pembangunan Gardu Induk dan Transmisi. Proyek ini merupakan infrastruktur kelistrikan tegangan tinggi yang pertama dibangun di tanah papua. Pertama kali saya mengetahui dapat penempatan di Papua, pikiran saya bertanya-tanya,Papua? Yang ada di benak saya saat itu hanya daerah yang ekstrim, hutan belantara, orang-orang yang primitif. Saya berfikir terasa sangat jauh sekali dari ujung ke ujung pulau (Pulau Sumatera ke Pulau Papua), kebetulan saya berasal dari kota Pempek, Palembang yang sebelumnya saya bertugas di PLN P3BS UPB Sumbagsel.

Perjalanan pesawat pun saya tempuh menuju Papua, sungguh perjalanan pesawat yang melelahkan, berangkat pukul 17.20 WIB sampai Jayapura 06.00 WIT 3 kali transit. Tepatnya tanggal 25 Mei 2015 saya menginjakkan kaki pertama kali dibumi cendrawasih Papua tepat di Bandar Udara Internasional Sentani . Ternyata benar terasa asing dengan semuanya, orang-orang yang berkulit hitam, rambut keriting seperti berada di Negara lain.

“Saatnya Kerja Nyata Terangi Negeri”

Hari demi hari kami mulai beraktivitas bersama tim, yang di ketuai oleh seorang pemimpin yang mempunyai sosok yang mampu berkecimpung dan mengerti karakteristik Papua, beliau adalah Bapak H. Johar Fauzi, ST.MM. Bersama beliau dan tim kami lakukan tugas ini dengan penuh semangat, saling percaya, integritas, peduli dan pembelajar terhadap situasi yang akan dihadapi, tantangan-tantangan yang silih berganti yang akan kita temui.

Tugas tim kami adalah melakukan pengawasan terhadap pekerjaan konstruksi pembangunan Transmisi 70 kV dan Gardu Induk 70 kV. Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini memang terkesan kecil dibandingkan dengan pulau jawa maupun daerah-daerah lain. Namun ini merupakan SUTT dan Gardu Induk pertama yang dibangun di tanah Papua yang sungguh indah ini. Ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kami pegawai PLN dalam mewujudkan “Papua Terang bersama Nusantara”selain daerah yang masih alami, hutan belantara, pegunungan bebatuan, binatang buas yang masih menggelora dimana-mana, akses jalan yang begitu sulit, warga nya pun masih perlu mendapat banyak sosialisasi apa itu Transmisi, apa manfaat nya dsb.

Pekerjaan pembangunan transmisi ini melaui jalur-jalur hutan, pegunungan yang sulit kita jangkau, bahkan sampai kita bermalam ditegah hutan pun kami lakukan demi mewujudkan berdirinya tower transmisi guna menyalurkan aliran daya dari PLTA Oriya Genyem 2x10 MW sampai dengan PLTU 2 Papua 2x10 MW dengan total panjang mencapai 120 km.

Pembangunan kami lakukan dengan kemampuan maksimal, demi target selesai transmisi ini, inap dan lembur pekerjaan di hutan pun kami lakukan. Dengan penerangan seadanya genset yang kita bawa naik dengan susah payah, signal provider dan internet tidak ada, seandainya kita diserang oleh warga yang tidak bertanggung jawab maupun binatang buas kami pun tak berdaya, tidak ada pengamanan yang memadai. Jalur pembangunan transmisi yang begitu sulit dan susah sekaligus berat sekali. Bukan lagi seperti pecinta Alam yang suka berwisata malam di pegunungan yang sudah ada arah jalur yang tertata, tetapi kami bisa dibilang membuka jalan menuju hutan yang belum pernah diinjak kaki oleh manusia.

Tetapi semangat kami tetap utuh terus berjuang demi masa depan Papua yang terang benderang. Mengharapkan hasil yang maksimal, mengharapkan imbalan pahala dari Yang Maha Kuasa. Dengan listrik kehidupan akan menjadi lebih baik tertanam di hati kami untuk sekedar memberi semangat dalam menerangi sampai keplosok nusantara.

Tanpa lelah kami lakukan demi PLN tercinta ini, yang kami takutkan di tanah Papua ini adalah misteri demam berdarah, tidak hanya itu terkadang kami merasa tersakiti hanya ketika ada pemadaman listrik 30 menit/ 1 jam saja, kami dimaki-maki, didemo, dilempari batu, dihujat dan sebagainya. Coba pikirkan kami yang bekerja mati-matian tanpa mengenal lelah, tanpa mengenal libur dihari sabtu dan minggu, hari besar pun yang lainnya cuti bersama, tetapi kami tetap bekerja di hutan demi berdirinya transmisi yang menerangi masyarakat. Bahkan saya pernah di amuk warga dengan membawa parang, batu dan anak panah dan saya pun langsung mengambil langkah seribu kaki. Itu pun kami tidak membalas dengan hal yang sama bahkan tidak berhenti bekerja.

Akhirnya pekerjaan tahap pertama pun kami selesaikan. Selanjutnya melangkah pada tahapan kedua yaitu Erection tower (merakit tower). Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang mempunyai resiko lebih rendah dibandingkan dengan pekerjaan tahap pertama pekerjaan pondasi. Pada tahap ini kita tidak lagi sampai menginap dilapangan mengingat pekerjaan ini dilakukan harus dengan kondisi terang. Pada pelaksanaan pekerjaan ercetion ini membutuhkan waktu ±2 hari per tower nya tanpa menghitung lansir material nya.

Setelah pekerjaan Erection tower kita selesaikan, selanjutnya kita melaksanakan pekerjaan tahap terakhir yaitu pekerjaan stringing (penarikan kawat konduktor). Pada tahapan ini kita dibutuhkan skil dan mental yang tinggi karena melaksanakan pada kondisi ketinggian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun