Mohon tunggu...
Fatihatu Khoir A. R.
Fatihatu Khoir A. R. Mohon Tunggu... Mahasiswa

Selamat datang di blog milik seorang INTP, pencari ide yang suka membaca, mengulik bahasa asing, dan punya rasa ingin tahu tanpa batas. Blog ini adalah ruang eksplorasi untuk film, musik, dan pendidikan—dari analisis mendalam hingga pemikiran random, sampai ke insight yang mungkin bikin kamu mikir dua kali. Kalau kamu juga suka merangkai sudut pandang baru, mari tenggelam bareng dalam topik-topik yang bikin penasaran!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Serunya Maulid Anak-Anak di Masjid Al Islah: Menara Kardus Bekas Jadi Ikon Kreatif Ramah Lingkungan

25 September 2025   10:24 Diperbarui: 25 September 2025   10:24 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Anak-anak saat akan keliling di sekitar kompleks masjid dengan menara kardus tersebut (sumber: dokumentasi pribadi) 

Maulid Nabi Muhammad merupakah salah satu hari besar yang penting untuk diperingati bagi sebagian besar umat Muslim di Indonesia bahkan di kalender nasional termasuk hari cuti nasional. Di Masjid Al Islah, Malang salah satunya yang mengadakan serangkaian acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, mulai dari Maulid Diba yang dibaca selepas Sholat Maghrib pada tanggal 5 September, Pengajian Umum yang diisi oleh Habib Musthofa bin Idrus Al Khered, dan ditutup dengan Semarak Maulid untuk anak-anak yang diselenggarakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI Al Hikam Malang pada Minggu, 21 September 2025. Suasana semakin meriah dengan hadirnya menara jajanan unik yang dibuat dari kardus bekas, hasil kreativitas mahasiswa dengan memanfaatkan bahan sederhana yang ada di sekitar.

Menara jajanan tersebut menjadi daya tarik utama acara. Kardus-kardus bekas yang dikumpulkan dari rumah, tempat kerja para anggota KKN, hingga toko sekitar masjid, disulap menjadi susunan menyerupai menara dengan hiasan warna-warni. Di setiap tingkatnya tersusun aneka jajanan favorit anak-anak bahkan uang tunai yang siap diperebutkan setelah acara puncak.

"Selain untuk memeriahkan Maulid, kami ingin mengajarkan kepada anak-anak pentingnya memanfaatkan kembali barang-barang bekas agar tetap bermanfaat," ujar salah satu panitia KKN.

Acara Maulid ini diawali dengan pembacaan shalawat dan doa bersama, dilanjutkan pawai sederhana memutari kompleks sekitar masjid sambil membawa menara tersebut, pembacaan kisah Nabi Muhammad SAW, quiz dan pembagian doorprize serta diakhiri dengan rebutan jajanan yang disambut antusias anak-anak. Setelah jajanan habis, kardus bekas menara dikumpulkan dan diserahkan kepada tukang rombeng di sekitar masjid agar tidak menjadi sampah sia-sia.

Foto anggota KKN STAI Al Hikam Malang bersama beberapa pengurus masjid
Foto anggota KKN STAI Al Hikam Malang bersama beberapa pengurus masjid

Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk implementasi program KKN dari dua klaster yang dijalankan, yakni imarah dan ri'ayah. Dengan mengundang anak-anak usia TK hingga SD ke masjid untuk mengikuti Maulid, mahasiswa KKN telah memenuhi klaster imarah, yaitu meramaikan masjid melalui kegiatan keagamaan. Sementara itu, pemanfaatan kardus bekas yang dikumpulkan dari rumah, tempat kerja, dan toko-toko sekitar masjid untuk dijadikan menara ikonik, serta penyerahannya kembali kepada Pak Rombeng---salah satu jamaah masjid---setelah acara, merupakan wujud dari klaster ri'ayah, yakni menjaga dan memakmurkan lingkungan sekitar masjid.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang syiar dan kebersamaan, tetapi juga menghadirkan pesan edukatif tentang kepedulian lingkungan. Melalui kreativitas sederhana, mahasiswa KKN berharap tradisi Maulid dapat menjadi ruang belajar bagi anak-anak untuk meneladani Rasulullah SAW sekaligus menjaga bumi.

Pak Syamsul, salah satu pengurus DKM Masjid Al Islah, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kali pertama Maulid khusus anak-anak diadakan di masjid tersebut. Ia berharap tahun depan acara serupa bisa kembali dilaksanakan dengan lebih meriah dan lebih baik lagi sehingga semakin banyak anak-anak yang bersemangat dalam mencintai Rasulullah SAW.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun