Mohon tunggu...
hisyam wahid Luthfi
hisyam wahid Luthfi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah orang yang suka belajar, menulis dan membaca, berdomisili di Rembang, Kabupaten Rembang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggunakan Metode Belajar PBL Mampu Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar Sehingga Terciptalah Budaya Belajar Sepanjang Hayat.

20 Januari 2023   11:15 Diperbarui: 20 Januari 2023   15:31 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menciptakan gerakan suasana belajar siswa yang menyenangkan

Oleh : Hisyam Wahid Luthfi, S.Kom

Apa itu Problem-based learning (PBL) dalam pembelajaran? Problem-based learning (PBL) adalah pendekatan pedagogis yang memungkinkan siswa untuk belajar sambil terlibat aktif dalam masalah terbuka yang diberikan. Siswa diberikan kesempatan untuk memecahkan masalah di dalam situasi yang kolaboratif.

Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru dan lebih berfokus pada menghafal, problem-based learning berpusat pada siswa. Pada metode ini, siswa terjun langsung pada proses pemecahan masalah, sehingga membentuk kebiasaan belajar mandiri melalui latihan dan refleksi.

Sebelumnya, problem-based learning telah dianggap sebagai metode pedagogis yang tepat untuk mempersiapkan lulusan di berbagai profesi, termasuk keperawatan, kedokteran, teknik, dan hukum. Kemudian, perkembangan problem-based learning diperluas dalam aplikasi untuk program pembelajaran lainnya.

Menurut penelitian, problem-based learning adalah pendekatan pembelajaran yang efektif, terutama ketika dievaluasi untuk retensi dan aplikasi pengetahuan jangka panjang.

Manfaat problem-based learning

Apa manfaat menerapkan problem-based learning dibandingkan pembelajaran tradisional? Mengutip dari The Hun School of Princeton, inilah manfaat yang didapatkan dari menerapkan pendekatan problem-based learning.

1. Meningkatkan kemandirian dalam belajar

Pendekatan ini mendorong anak-anak untuk berinisiatif dan tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri. Saat mereka didorong untuk menggunakan penelitian dan kreativitas, mereka mengembangkan keterampilan yang akan bermanfaat bagi mereka hingga dewasa.

2. Mendorong partisipasi aktif anak dalam belajar

Berbeda dengan pembelajaran tradisional yang cenderung mengharuskan siswa untuk duduk, mendengar, dan mencatat, pada pendekatan ini, siswa duduk di kursi kemudi. Mereka harus tetap tajam, menerapkan pemikiran kritis, dan berpikir out of the box untuk memecahkan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun