Aku bukan anak rajin, yang suka datang ke kampus tepat waktu. Tapi aku juga bukan pecinta kata libur, yang akan bersorak riang saat libur telah tiba. Libur, bagiku hanyalah sebuah duka. Dimana aku harus pulang dari perantauan ku, di saat aku tidak benar benar ingin pulang.
Aku bukannya membenci kata rumah, hanya saja, beban saat pulang ke rumah bagiku bagaikan bencana.
Masalahnya bukan terletak pada budget yang harus di keluarkan, atau pun rasa takut saat menaiki pesawat untuk menyeberangi pulau.
Ini masalah pertanyaan pertanyaan yang akan ku dapat saat pulang nanti.
Acap kali mentalku seolah sedang di uji, seperti berada dalam wahana rumah hantu, dimana kamu yakin bahwa hantu itu akan datang, tapi entah kapan dan dari sudut mana.
Rasanya juga seperti aku kehilangan kepercayaan diri, bahkan hanya untuk berkunjung ke rumah sanak saudara.
Andai saja mereka tau
Jika aku memiliki sedikit lagi keberanian, aku akan dengan santai mengatakan keluh kesahku.
Mungkin seperti
'pertanyaanmu menyakitiku, bung'
Hanya saja, aku tidak.