Pelajar NU Surabaya - Maraknya perkembangan pergaulan dikalangan usia pelajar layak menjadi perhatian semua kalangan agar bersama-sama mengawal bersama. Karenanya mendorong salah satu alasan Pengurus Pimpinan Cabang (PC) lkatan Pelajar Nahdlatul Ulama- lkatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (lPNU-IPPNU) Kota Surabaya menggelar Ramadhan Student Camp .
Kegiatan ini dipusatkan di Aula SMP Labschool Universitas Negeri Surabaya (UNESA) 1 yang berlokasi di Jl Kawung No 9, Kecamatan Krembangan, Surabaya pada Jumat-Minggu (31/03-02/04/2023).
"Pada Ramadhan Student Camp kali ini para peserta akan mendapatkan materi tentang ke-NU an, ke- lPNU-IPPNU an, Leadership dan Keorganisasian," tutur Ketua PC lPNU Surabaya, Iko Firman Syahridho.
Kegiatan ini di ikuti oleh puluhan pelajar NU delegasi dari sekolah-sekolah, pengurus Pimpinan Ranting, pengurus Pimpinan Anak Cabang yang ada di Surabaya.
"Alhamdulillah, 74 pelajar dengan rincian 32 Laki-laki dan 42 Perempuan semuanya sangat antusias mengikuti keberlangsungan kegiatan Ramadhan Student Camp yang dilaksanakan selama tiga hari ini mulai dari buka bersama hingga sahurnyapun bersama-sama," ucapnya.
Iko Firman Syahridho bersyukur atas terlaksananya Ramadhan Student Camp dengan lancar dari awal hingga akhir.
"Alhamdulillah rangkaian Ramadhan Student Camp tahun 1444 H berjalan dengan lancar serta khidmat. Semoga kegiatan yang identik dilaksanakan pada bulan suci Ramadhan ini bisa terus berlanjut dari periode ke periode, Salam belajar berjuang bertaqwa," pungkasnya.
Pada kesempatan yang berbeda Ketua PC lPPNU Surabaya, Mir'atul Hasanah menjelaskan tujuan utama dari Ramadhan Student Camp dari masa ke masa di laksanakan pada momentum Ramadhan untuk mengenalkan lebih dalam kepada kader apa itu lPNU-IPPNU.
"Pada Ramadhan Student Camp para kader yang mengikuti kegiatan ini benar-benar di asah pengetahuan serta daya kepemimpinannya. Sehingga ketika kembali ke tempat asal mereka berada bisa memberikan vibrasi positif kepada kader yang lain," jelasnya.
Selain itu, ia berharap para kader yang menjadi peserta ketika kembali ke tempat asal. apabila sekolahnya atau rantingnya masih belum terbentuk kepengurusan maka bisa menjadi pelopor untuk bisa di bentuk.
"Apabila sekolah atau wilayahnya sudah terbentuk. Setidaknya bisa memberi dampak kegiatan yang inovatif sehingga wajah pelajar NU Surabaya kedepan bisa menjadi lebih baik," harapnya.
