Mohon tunggu...
HIMAWAN WICAKSONO
HIMAWAN WICAKSONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pertanian

Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Banyak yang Belum Tahu Ternyata Limbah Tahu Bisa Digunakan untuk Ini

8 Februari 2021   10:39 Diperbarui: 8 Februari 2021   10:44 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair (POC)

Pupuk organik adalah pupuk dengan bahan baku utama sisa makhluk hidup, seperti kotoran hewan, sisa tumbuhan, atau limbah rumah tangga yang telah mengalami proses pembusukan oleh mikroorganisme pengurai. Pupuk organik disamping berpengaruh terhadap pasokan hara tanah juga tidak kalah pentingnya terhadap sifat fisik, biologi dan kimia tanah.

Secara biologi, pupuk organik adalah sumber utama energi atau menjadi bahan makanan bagi aktivitas jasad mikro tanah. Penambahan pupuk organik mendorong pembiakan jasad renik dan meningkatkan ketersediaan unsur hara tanaman. Limbah cair tahu merupakan salah satu jenis pupuk organik sebagai hasil buangan dari industri tahu. Penggunaan limbah cair tahu sebagai pupuk organik merupakan salah satu alternatif sumber hara bagi tanaman.

Setiap kegiatan industri termasuk industri tahu pastinya akan menghasilkan limbah yang apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun jika dikelola dengan baik akan menguntungkan. Dari proses produksi tahu menghasilkan residu berupa limbah cair dan padat. Padahal limbah cair yang akan dihasilkan dalam proses produksi tahu sangatlah besar karena setiap tahapan produksi tahu menggunakan air, mulai dari pencucian, perendaman, pemasakan, dan pada proses terakhir sebelum dicetak ada pembuangan cairan.

Akibatnya berdampak negatif bagi lingkungan misalnya bau busuk dari degradasi sisa-sisa protein menjadi amoniak, dapat menyebar ke seluruh penjuru hingga mencapai radius beberapa kilometer, air limbah yang meresap ke dalam tanah dapat mencemari sumur-sumur di sekitarnya, dan air limbah yang dibuang ke selokan secara langsung dapat mencemari sungai, saluran irigasi maupun air untuk keperluan yang lain.

Limbah cair tahu mengandung senyawa organik yang cukup tinggi dan akan mencemari lingkungan serta membahayakan kesehatan manusia jika dibuang ke sungai tanpa menjalani proses pengolahan limbah. Limbah cair tahu dapat dijadikan alternatif baru yang digunakansebagai pupuk sebab di dalam limbah cair tahu tersebut memiliki ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.Produksi limbah cair tahu yang besar akan berpotensi menghasilkan pupuk cair yang besar pula jika dikelola dengan baik.

Pertimbangannnya karena alat dan bahan ini mudah ditemukan dan pada umumnya sudah tersedia di rumah masing-masing warga. Adapun Alat-alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk cair adalah:

  • Tong kapasitas 200 Liter
  • Pengaduk kayu
  • Cairan aktivator (EM 4)
  • 150 liter Limbah Cair Tahu
  • Gula Merah (dicairkan dalam 5 liter air)

Adapun cara kerja pembuatan pupuk cair adalah memasukan 1 liter aktivator, 5 liter larutan 4 kg gula merah, 150 liter limbah cair tahu ke dalam tong. Mengaduk dengan rata. menutup tong rapat-rapat hingga udara tidak bisa masuk. Membuat pipa pengeluaran gas yang ujungnya dimasukan ke dalam ember yang berisi air. Biarkan tong selama 15 hari. Buka tutup tong, saring

pupuk cair hingga di dapat larutan yang bersih, bebas padatan. Setelah disaring, pupuk cair selanjutnya sudah dapat digunakan.

Perbaikan sifat kimia tanah berupa peningkatan ketersediaan unsur hara yang didapat dari pemupukan limbah cair tahu karena kandungan unsur hara yang ada didalam pupuk organik tersebut. Limbah tahu mengandung unsur hara diantaranya N 1,24%, P2O55.54%,K2O 1,34% dan C-Organik 5,803% yang merupakan unsur hara essensial yang dibutuhkan tanaman (Asmoro, 2008).

Unsur N berperan dalam pembentukan klorofil, semakin tinggi N yang diserap oleh tanaman maka klorofil yang dibentuksemakin meningkat. Klorofil berfungsi sebagai pengabsorbsi cahaya matahari dan dapat meningkatkan laju fotosintesis,sehingga fotosintat yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman. Unsur hara N sebagai salah satu unsur hara yang berfungsi sebagai pembentuk klorofil sehingga meningkatkan proses fotosintesis. Unsur hara P berperan dalam pembentukan adenosin trifosfat (ATP). ATP adalah energi yang dibutuhkan tanaman dalam setiap aktivitas sel yang meliputi pembesaran sel dan perpanjangan sel diantaranya pada batang yang dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman (Lakitan, 2010).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun