Mohon tunggu...
Hilmi Inaya
Hilmi Inaya Mohon Tunggu... Penulis - connect with me: hilmiinaya4@gmail.com

Write what do you want, what do you think, what do you feel, and enjoy it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sosiologi Feminis (Dorothy Edith Smith)

19 Juni 2018   20:09 Diperbarui: 19 Juni 2018   20:23 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dorothy Edith Smith lahir di Inggris pada tanggal 6 Juli 1926. Smith merupakan salah satu sosiolog perempuan yang mendalami kajian tentang psikologi, perempuan, pendidikan, dan sosiologi. Teori feminis yang digagas oleh Dorothy Smith telah berhasil memengaruhi para ilmuwan sosial lainnya.   

Pada tahun 1955, Smith melanjutkan pendidikannya di London School of Economics dengan program sarjana antropologi sosial. Kemudian ia menikah dengan teman kampusnya yakni William Reid Smith dan melanjutkan hidup di Amerika. Pada tahun 1963, Dorothy E. Smith dan suaminya mengambil gelar Ph. D. di Universitas California dengan bidang sosiologi. Akan tetapi, tak lama kemudian mereka memutuskan bercerai setelah kelahiran anak kedua. 

Dorothy E. Smith melanjtkan hidup dengan bekerja sebagai dosen di Universitas California dari tahun 1964-1966. Selanjutnnya, pada tahun 1977 menjadi dosen di Universitas Ontario Institute dan pada tahun 1994 sampai pensiun, Smith mengajar di Universitas Victoria di bidang etnografi kelembagaan.

Sandra Harning seorang feminis Amerika mengatakan bahwa epistimologi feminis dibagi dalam 3 cakupan yaitu feminis empiris, feminis standpoint, dan feminis postmodernis. Teori feminis yang diusung oleh Dorothy E. Smith dikenal dengan konsep teori womans standpoint. Konsep ini tidak lepas dari latar belakang Smith sebagai orang tua tunggal dan sebagai kaum yang terpelajar. 

Smith menganggap bahwa terjadi dualisme yang menjadi topik dalam perbincangan feminis yakni dualisme deskripsi sosial ilmiah yang mengarah kepada pendidikan yang didominasi oleh laki-laki dan dualisme pengalaman manusia yang juga dikontruksi oleh ideologi patriarki dan dominasi antara makro dan mikro. Smith berpendapat bahwa pada dasarnya, meskipun orang tua baik ayah atau ibu berperan dalam tumbuh kembang seorang anak, tetap saja seorang ibu yang paling berperan dalam tumbuh kembang anak. Hal ini karena menempatkan posisi perempuan sebagai second sex.

Bahkan Aristoteles pernah mengatakan bahwa perempuan adalah perempuan yang memiliki sifat kurang berkualitas. St. Thomas juga mengatakan bahwa perempuan adalah sosok laki-laki yang tidak sempurna atau makhluk yang diciptakan tanpa sengaja. Pendapat Thomas tersebut didasarkan kepada kitab kejadian yang menerangkan bahwa ibu perempuan yakni Hawa tercipta dari tukang rusuk Adam. 

Maka laki-laki memandang perempuan sebagai sosok yang lain atau laki-laki dalam posisi yang superior dan perempuan dalam posisi yang inferior atau menempatkan perempuan sebagai objek dan laki-laki sebagai subjek. 

Dengan begitu akan tercipta sebuah penindasan struktural yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mengontrol, memanfaatkan, dan menguasai suatu kelompok yang akan berimbas kepada perkembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para ilmuwan sosial. Jadi, ilmu pengetahuan kini merupakan hasil kontruksi dan prasangka kaum laki-laki terhadap kaum perempuan tanpa memerhatikan keobjektifan suatu ilmu pengetahuan. 

Maka ilmu psikologi, sosiologi, atau bahkan ilmu agama hanya disandarkan oleh pengalaman laki-laki tanpa melibatkan pengalaman perempuan. Smith dalam hal ini berpendapat bahwa pengalaman perempuan merupakan sebuah ilmu pengetahuan meskipun bentuknya masih abstrak. 

Ketika ilmu pengetahuan yang membahas tentang struktur sosial dan fakta sosial tanpa melibatkan analisa tentang perempuan maka hal itu akan memengaruhi keputusan kelas tertinggi dalam membuat kebijakan dan hal inilah yang menyebabkan perempuan tetap berada di posisi inferioritas dan mendapatkan banyak penindasan. 

Jadi faktor patriarki dan kapitalisme menjadi penghalang kesetaraan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun