Mohon tunggu...
Hilmy Dianatun Nufus
Hilmy Dianatun Nufus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Tarbiyah Unissula

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus, Allah selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pendidikan Islam terhadap Pembentukan Karakter Anak

13 Januari 2023   01:12 Diperbarui: 13 Januari 2023   01:14 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Bukan hanya untuk mencapai tujuan hidup saja, namun juga sebagai pedoman hidup. Dalam pendidikan ada jenis pendidikan islam, yakni pendidikan yang berlandaskan ajaran agama islam. Seperti kata mutiara islami mengatakan bahwa Manusia diperintahkan menuntut ilmu sejak lahir atau dari buaian hingga ke liang lahat. Islam memandang pendidikan sangatlah penting dalam menuntut ilmu, karena tanpa ilmu manusia tidak bisa melakukan apa-apa. Pendidikan islam lebih menitik beratkan dalam pembentukan karakter atau akhlak manusia yang mulanya berorientasi pada dunia menjadi akhirat.

Pendidikan karakter merupakan sebuah pembelajaran yang digunakan dalam bertindak, baik dalam lingkungan rumah, sekolah, masyarakat, dan kegiatan luar lainnya. Pendidikan karakter bisa didapat melalui proses pembiasaan dan keteladanan hal-hal baik yang dicontohkan dalam keluarga. Faktor lain yang mempengaruhi pembentukan karakter seorang anak adalah lingkungan. Lingkungan yang baik akan memberikan dampak baik, begitupun sebaliknya.

Karakter secara bahasa ialah watak, tabiat, akhlak, kepribadian, dan budi pekerti. Sedangkan secara istilah karakter adalah seperangkat sifat yang selalu dikagumi sebagai suatu tanda dari kebajikan, kebaikan, serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang. Karakter bukan berasal dari bawaan sejak lahir, namun karakter diperoleh melalui pembelajaran sepanjang hidup manusia. Membentuk karakter seperti mengukir diatas batu permata atau permukaan besi yang keras. Harus dengan penuh hati-hati dalam mengukirnya supaya hasilnya cantik/bagus sesuai yang kita harapkan. Begitulah perumpamaan membentuk karakter.

Mulai dari fase awal manusia lahir di dunia, orang tualah yang bertugas sebagai pendidik dengan harus mengajarkan suatu ilmu dan membentuk karakter anak. Karakter seorang anak bergantung pada bagaimana orang tua mendidiknya sebagai keluarga pertama terdekat yang dimiliki seorang anak. Maka sebagai orang tua, mereka harus menjaga sikap dan perilaku mereka terdadap anak. Karena anak akan mudah meniru apa yang mereka lihat. Baik buruknya karakter seorang anak tergantung orang tua sebagai pendidik pertama dalam keluarga. 

Karakter utama yang harus keluarga tanamkan pada anak adalah sikap keimanan atau mengenal Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT. Dengan mengenal Allah SWT seorang anak mengetahui apa yang harus ia sembah dan mengapa manusia diciptakan karena untuk menyembah Allah SWT. Selain itu, karakter utama yang harus ditanamkan orang tua terhadap anak adalah sikap kejujuran. 

Sikap tersebut harus mulai dilatih sejak dini untuk membentuk karakter paten/pasti ketika sudah dewasa nanti. Karakter utama lainnya adalah sikap sopan santun terhadap siapapun, mengingat zaman sekarang minimnya kesopanan anak-anak adalah karena terlalu meniru budaya barat. Sopan santun mengajarkan anak agar bisa menghargai apapun dan siapapun yang ia temui.

Berkenaan dengan hal tersebut, karakter atau akhlak menjadi hal utama dalam proses pendidikan islam. Karena akhlak sebagai penyeimbang utama dalam setiap proses kehidupan manusia yang menjadi penentu keberhasilan di dunia maupun akhirat. Adapun aspek empat prinsip akhlak antara lain :

  • Hikmah, yaitu seseorang dapat membedakan antara yang benar (Haq) dan yang salah (Bathil)
  • Syajaah, yaitu keteguhan hati dalam mempertahankan kebenaran
  • Iffah, yaitu menahan atau menjauhkan diri dari sifat yang tidak baik
  • ‘Adl, yaitu sikap keadilan dalam diri untuk mengatur dirinya sesuai kebutuhan hikmah tadi.

Prinsip akhlak diatas menjelaskan bahwa manusia mempunyai nafsu baik dan buruk. sehingga melalui proses diterapkannya pendidikan karakter/Akhlak sejak dini diharapkan dapat mengontrol diri sendiri agar tidak keluar dari syariat islam. Oleh karena itu, islam mengutamakan proses pendidikan sebagai sarana pembentukan akhlak.

Menurut Imam Al Ghazali, pembentukan karakter anak dapat dilakukan dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena dengan hal tersebut, semua jembatan ilmu pengetahuan akan terbuka dan Allah-lah sang pemberi/pemilik ilmu.

Pembentukan karakter/akhlak juga dapat dilakukan di lingkungan sekolah yang mengimplementasikan penanaman nilai-nilai akhlak disetiap mata pelajaran sekolah. Sebagai guru harus konsisten dalam mendidik pembiasaan akhlak yang baik, karena dengan keistiqomahan hal-hal baik pasti akan bertahan sampai kapanpun.

Jadi, kesimpulan yang dapat kita ambil dalam hal pembentukan karakter anak yang sesuai pendidikan islam adalah dengan memperkenalkan akidah atau tauhid yang jadi pegangan hidup di dunia dan akhirat, memberikan contoh yang baik sebagai proses pendidikan akhlak, konsisten dan sabar dalam menanamkan hal baik sejak dini, berperilaku sopan santun, menjunjung sifat jujur dan kebenaran, menghargai perbedaan (toleransi), serta menanamkan 4 kata ajaib dalam kehidupan yakni Terima kasih, Mohon maaf, Minta tolong, dan permisi (sederhana namun bermakna).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun