Mohon tunggu...
HILMA AUFIANA
HILMA AUFIANA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya Hilma Aufiana, mahasiswi Sastra Belanda Universitas Indonesia. Saya memiliki banyak hobi seperti melukis, jalan-jalan ke museum, merajut, membaca buku, dan menulis. Saat ini, saya berkeinginan untuk membuat karya sebanyak-banyaknya sebagai jejak kehidupan saya yang berharga.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Penyerapan Ejaan Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia melalui Ejaan Van Ophuijsen

21 Maret 2023   15:59 Diperbarui: 21 Maret 2023   16:12 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira-kira apa yang dapat teman-teman lihat dari teks proklamasi di atas?

Bukan lagi agustusan karena sekarang masih bulan Maret, tapi sekarang kita akan mengetahui sekilas tentang ejaan Van Ophuijsen. Apa sih ejaan Van Ophuijsen ini? Ejaan ini merupakan bentuk ejaan lama bahasa Indonesia yang menyerap dari ejaan bahasa Belanda. Seperti yang kita tahu, Belanda merupakan negara yang memiliki sejarah yang sangat panjang dengan Indonesia. Maka dari itu, tak heran terdapat banyak sekali peninggalan-peninggalan unsur Belanda yang dapat kita temukan.

Ejaan Van Ophuijsen resmi diterbitkan pada tahun 1901. Pada masa itu, bahasa Indonesia masih disebut sebagai bahasa Melayu. Sesuai namanya, ejaan ini disusun oleh Charles A. van Ophuijsen dengan dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Pembakuan dari ejaan Ophuijsen ditulis dalam buku Kitab Logat Melajoe. Ejaan ini lalu digantikan dengan ejaan Soewandi yang diresmikan pada 19 Maret 1947.

Menurut teman-teman, kata-kata apa saja dari teks Proklamasi yang menggunakan ejaan Van Ophujsen? Yap, betul! Ejaan Van Ophuijsen di teks proklamasi dapat kita baca pada kata menjatakan, jang, kekoeasaan, sesingkat-singkatnja, boelan, dan tahoen. Selain itu, nama Pak Soekarno juga memakai ejaan Van Ophuijsen, loh! Banyak juga nama-nama orang Indonesia yang memakai ejaan ini, sebut saja nama Seobagjo, Adie, Roesman, dan sebagainya. Dalam penggunaan nama, ejaan ini juga masih banyak digunakan sampai sekarang. Hayo, ngaku apakah teman-teman atau anggota keluarga juga masih memakai ejaan ini?

Di dalam bahasa Belanda, 'j' dibaca sebagai 'y', dan 'oe' dibaca 'u'. Maka dari itu, dari teks Proklamasi kata 'menjatakan' dibaca 'menyatakan', 'jang' dibaca 'yang', 'kekoeasaan' dibaca 'kekuasaan', 'sesingkat-singkatnja' dibaca 'sesingkat-singkatnya', dan 'boelan' serta 'tahoen' dibaca 'bulan' dan 'tahun'. Selain dalam abjad, ejaan Van Ophuijsen juga meliputi tanda diakritik, seperti koma (,), apostrof ('), dan tanda trema atau petik ("). Terdapat juga huruf hidup yang diberi tanda dua titik di atasnya seperti , , dan , yang menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong, sama seperti ejaan bahasa Belanda.

Menarik sekali, bukan? Coba sekarang teman-teman sebutkan juga kata-kata lain dari ejaan Van Ophuijsen di kolom komentar!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun