Mohon tunggu...
Hilman Dr.Puradiredja
Hilman Dr.Puradiredja Mohon Tunggu... -

Studium,Specialisasi Bedah Visceral dan Traumatolog,DR. Med Christian Albrecht Univ.Kiel Germany. Mengikuti Perkembangan di Indonesia, Mencintai Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Pendidikan anak di Jerman dan Indonesia

27 Februari 2011   09:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:14 2257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1.Tujuan didikan :

Indonesia: Menjadi anak yang berbudi baik, sopan santun,bisa menyelesaikan sekolah tinggi , bisa mendapat pekerjaan tinggi, bisa memulyakan orang tua.

Pendidikan Agama punya peranan besar.

Dari mulai kecil dididik menjadi anak harus taat , menurut orang tua ( Otoriter ) .Anak selalu dituntun , dibimbing tak henti hentinya .

Jerman : Dididik dari mulai kecil untuk diberi pengertian bahwa semuanya harus logis,cepat berdiri sendiri, bertanggung jawab ,berpendidikan , bisa mendapat pekerjaan yang sesuai.

Pendidikan Agama tidak berperan besar, tetapi ada yang dinamakan Normen und Werte. ( Cara hidup, bergaul menurut etiket yang baik ).

Anak anak  dalam mengembangkan  pribadinya,kreativasnya ,Kepercayaan dirinya , diberi kebebasan untuk  berkembang.Tidak ada otoriter orang tua.

2.Perkembangan anak

Indonesia : Terlihat kedewasaannya terlambat,lama tergantung orang tua, sampai kawinpun yang ngurus orang tua dan setelah kawin normal kalau tinggal di orang tua.

Hubungan keluarga ketat.Anak berpikir untuk menunjang orang tua ( Bhakti ).

Jerman: Cepat dewasa ,kepercayaan diri tinggi,mempunyai daya besar dalam memberi keputusan,Orang tua tidak punya pengaruh besar terhadap anak.Hubungan keluarga tidak seketat di Indonesia.Kata Bhakti tidak ada .Tidak ada pikiran menunjang orang tua ( karena Orang tua dari segi Uang tidak perlu ditunjang ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun