Mohon tunggu...
Hillary Liaw
Hillary Liaw Mohon Tunggu... -

Berambisi untuk memecahkan misteri di atas bumi :D

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Wajib Dibaca bagi Calon-calon Papi Mami

24 November 2017   16:13 Diperbarui: 25 November 2017   15:05 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita semua pasti mau punya anak yang sehat, ya kan? Tahukah kalian, ketika fase janin ada kemungkinan calon bayi untuk mengalami sebuah simptom yang berbahaya, simptom ini adalah eristroblastosis fetalis. Sebuah simptom di mana sel darah merah janin diserang oleh sel darah merah sang ibu sendiri.

Simptom eritroblastosis fetalis tidak boleh dianggap remeh. Dalam beberapa kasus ketidaksesuaian Rhesus (ibu Rh- dan bayi Rh+), akibatnya bisa saja hanya gangguan darah (hemolitik) ringan atau sedang. Namun, dalam 20 - 25% kasus, gangguan ini dapat berkembang menjadi hydrops fetalis. Hydrops fetalis adalah sebuah pengumpulan cairan secara abnormal di ruang-ruang tubuh janin, ruang-ruang di mana tidak seharusnya diisi oleh cairan. Selengkapnya akan dibahas di bawah ini.

Penggolongan darah manusia

Saat ini, telah ditemukan cukup banyak sistem golongan darah. Tapi, dalam artikel ini, hanya akan diterangkan sistem golongan darah Rhesus, karena kaitannya dengan penyakit eritroblastosis fetalis.

Golongan darah sistem rhesus penting dalam mentransfusi darah. Pada sistem peredaran darah Rh, orang mula-mula harus terpajang secara masif dengan antigen Rh. Misalnya pada transfusi darah yang mengandung antigen Rh, sebelum ada cukup aglutinin untuk menyebabkan reaksi tranfusi tidak akan terlihat akibat dari aglutinasi.

Bagaimana pembentukan aglutinin anti Rh?

 Ketika sel darah merah yang mengandung Rh masuk ke tubuh seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di darahnya, dalam kata lain Rh+ masuk ke darah orang dengan Rh- , Rh+ akan dianggap sebagai antigen atau benda asing oleh tubuh. Lalu secara perlahan akan tubuh akan membentuk aglutinin anti Rh, atau antibodi terhadap Rh+ , sebagai respon imun tubuh.

Pada pertama kali pajanan terhadap Rh+ , tubuh akan membentuk aglutinin anti Rh yang akan menggumpalkan Rh+. Aglutinin anti Rh yang terbentuk belum mencapai kuantitas di mana dapat mengakibatkan dampak berbahaya bagi tubuh. Meskipun demikian, aglutinin anti Rh dapat terbentuk selama 2-4 minggu berikutnya, yang akan menimbulkan aglutinasi jika sel-sel darah transfusi ini kemudia dihemolisis oleh sistem makrofag jaringan. Jadi, timbul reaksi transfusi lambat, walaupun biasanya ringan.

Pada transfusi darah Rh+ selanjutnya ke orang yang sama yang sudah terimunisasi faktor Rh, reaksi transfusi menjadi sangat kuat dan segera timbul reaksi transfusi akibat ketidak cocokan golongan darah A dan B. Tubuh akan menghasilkan aglutinin anti Rh dalam jumlah yang besar. Hal ini berarti akan terjadi aglutinasi (penggumpalan) besar-besaran, dan akan menghancurkan sel darah merah dan pembuluh kapiler, dalam kata lain terjadi hemolisis. Hal ini dapat berakibat pada kematian.

Apa itu eritroblastosis fetalis?

99116-004-d697e175-5a192426fcf68111284a2963.jpg
99116-004-d697e175-5a192426fcf68111284a2963.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun