Kesalahan penggunaan huruf kapital masih sering ditemui di tempat umum. Baik dalam penggunaan penulisan biasa hingga penggunaan media. Kesalahan penulisan ini tidak bisa dimaklumi terus menerus, apalagi jika kamu sedang menulis untuk dokumen formal. Selain malu, pasti kredibilitas mu akan dipertanyakan. Bagaimana cara penulisan huruf kapital yang benar?Temukan jawaban nya pada artikel di bawah ini!
Pengertian Huruf Kapital
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital atau disebut juga dengan huruf besar adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa).
Huruf kapital biasanya selalu diletakkan di setiap awal kata pertama dalam suatu kalimat. Padahal sebenarnya huruf kapital tak hanya dapat digunakan pada awal kata pertama saja tapi juga pada kata-kata setelahnya akan tetapi penggunaan dan penulisannya harus sesuai dengan kondisi dan aturan tertentu yang telah ditetapkan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sebagai berikut:
1.Huruf pertama di awal kalimat ditulis dengan huruf kapital
Huruf pertama di awal kalimat selalu ditulis menggunakan huruf kapital, baik kata tersebut adalah nama, kata ganti, partikel, singkatan, akronim, kata dasar, maupun kata berimbuhan.Contohnya:
- Hilda rajin mengerjakan tugas
- Apa maksudnya?
- Ponsel itu terus berdering
2.Huruf pertama kalimat awal dalam tanda petik
Penggunaan tanda petik biasanya dilakukan saat mengutip sumber, judul, maupun menuliskan kalimat langsung. Huruf pertama dalam tanda petik harus ditulis dalam huruf kapital. Contohnya:
- Andrea Hirata mengeluarkan buku berjudul “Sebelas Patriot” pada tahun 2011.
- “Hati-hati dalam berpergian,”katanya.
- kakak berkata padaku “Sudah mengerjakan pr dek?”
3.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contohnya:
- Allah, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen
- Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
- Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau restui.
4.Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, akademik, profesi, jabatan, atau pangkat ditulis dengan huruf kapital baik diikuti nama orang maupun tidak