Mohon tunggu...
Hilda Sri Rezki Sormin
Hilda Sri Rezki Sormin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara KKN DR 152

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Plus Minus #DiRumahAja dan Belajar Online Selama Pandemi Covid 19

12 Agustus 2020   21:53 Diperbarui: 13 Agustus 2020   10:00 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak bulan maret lalu Indonesia lockdown akibat pandemi Covid 19 yang melanda seluruh negara di muka bumi ini. Semua aktivitas yang biasanya dilakukan di luar rumah, kini hanya bisa dilakukan dari rumah guna untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut. Namun, bagi rakyat kecil hal ini sangat besar dampak kurang baiknya bagi keberlangsungan hidup mereka. 

Seperti buruh, pedagang, nelayan, petani dan mereka yang berpenghasilan di bawah rata-rata, bagi mereka ini tidak adil. Tetapi apalah daya, ini sudah kehendak yang Mahakuasa agar manusia lebih banyak bersabar dan menambah rasa syukur walau dalam keadaan bagai manapun. Para pedagang, kehilangan pelanggan setianya, para petani, menurun harga jual hasil panennya.

Seperti kedua orang tua saya sendiri, mereka adalah petani kopi. Sebelum pandemi melanda dunia, harga kopi di Tapunuli Selatan /liter atau /kg-nya adalah sebesar Rp 24.000-27.000, dan ketika pandemi ini mulai masuk ke Indonesia harga kopi di Tapanuli turun yaitu seharga Rp 14.000, mungkin begitu juga dengan hasil tani yang lainnya.

Adapun menurut saya plus minus dirumahaja dan belajar online adalah sabagai berikut:
Plusnya menurut saya:
1. Memutus rantai penyebaran Covid19.
2. Lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.
3. Membantu orang tua di rumah.
4. Seminar online gratis membludak.

5.  Menambah pengetahuan dalam  penggunaan media online.
6. Meminimalisir pengeluaran jajan anak, dll.

Minusnya menurut saya:
1. Banyak pelajaran yang kurang dipahami oleh siswa akibat tidak bertatap muka langsung dengan gurunya.
2. Bagi mereka rakyat kecil di pelosok daerah sangat susah signal internet atau bahkan mungkin tidak memiliki android.
3. Tidak adanya pemasukan/penghasilan bagi rakyat kecil yang berpenghasilan harian. Contohnya seperti pedagang kecil, tukang becak, petani dan sebagainya.
4. Lebih cepat merusak mata akibat lebih banyak menatap android dan computer/laptop.
5. Mudah stres, dll.

Di lapangan, banyak sekali keluh kesah murid dan juga orang tua murid mengenai belajar daring ini. Salah satu contonya seperti ini, ada  satu siswa yang mengadu kepada saya. Bisa dibilang siswa ini termasuk siswa yang pintar di kelasnya, dia bilang kepada saya bahwa belajar online ini banyak minusnya, ya sudah jelas. 

Guru lebih banyak memberi soal ketimbang menjelaskan, guru lebih banyak menyuruh mencatat, ujarnya. Memang sudah jelas pemahaman siswa yang belajar daring dibanding dengan belajar yang bertatap muka langsung sudah jelas berbanding sangat jauh. 

Ditambah lagi sebagian orang tua mereka yang tidak paham tentang cara belajar online dan juga materi pelajarannya, sehingga susah bagi orang tua untuk membantu mensukseskan belajar daring di masa pandemi ini. 

Menurut saya kita mahasiswa yang dibilang sebagai pembawa perubahan hendaknya memanfaatkan kesempatan ini untuk membantu adik dan orang lain/tetangga kita yang sedang mengikuti belajar daring yang menurut mereka sulit. Karena ini juga merupakan ladang pahala bagi kita untuk meringankan beban orang lain juga menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun