Mohon tunggu...
Hilda Santika
Hilda Santika Mohon Tunggu... Administrasi - apapun juga

apapun itu

Selanjutnya

Tutup

Nature

[Kreatif-Inovatif] Pemanfaatan Ruang Kosong Kurang Menghasilkan Penyumbang Kehidupan

1 Desember 2019   07:04 Diperbarui: 1 Desember 2019   07:15 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Yulifianti, Rahmi (2018) dalam Balitkabi)

            Pemenuhan bahan pangan bersifat penting dalam menjalani kehidupan. Memegang peran esensial dan primer, pangan menuntut manusia untuk senantiasa kreatif dan inovatif dalam perjalanan hidupnya. Menikmati sumber yang ada, berusaha mencari alternatif lain jika sumber mulai berkurang persediaannya, tak lupa juga untuk memanfaatkan sumber yang ada untuk pengoptimalan dalam suatu bidang tertentu. Hadirnya akal budi bagi manusia menjadikan manusia lebih "istimewa" dibandingkan makhluk lainnya.

            Kedelai ialah salah satu satu bahan pangan penyuplai protein yang dibutuhkan dimintai masyarakat Indonesia. Dena adalah kedelai varietas tahan naungan yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi atau yang biasa disebut Balitkabi. Nama Dena diperoleh dari nama kedelai tahan naungan. Dena yang dikembangkan Balitkabi terdiri atas 2 jenis yakni Dena 1 dan Dena 2. Dena sebagai varietas unggul tahan naungan dihasilkan sebagai bentuk adaptasi tanaman kedelai akibat dari penurunan areal pertanian, tingginya kebutuhan konsumsi kedelai masyarakat Indonesia yang disertai dengan rendahnya nilai produktivitas kedelai (1,5 ton/ha) dibandingkan dengan target nasional kedelai (2,5 ton/ha). Hadirnya Dena sebagai inovasi dari pihak pemerintah dalam memanfaatkan areal kosong perhutanan sebagai lahan untuk budidaya kedelai menjadikan langkah baru dalam usaha mencapai target nasional kedelai sehingga Indonesia dapat menjadi swa sembada kedelai. Hal ini kiranya dapat menutupi hal negatif dari adanya pembukaan lahan perkebunan dengan pembalakan hutan yang terjadi belakangan terakhir.

            Teknik budidaya tanaman perkebunan memerlukan jarak tanam yang luas akibat karakteristik dari tanaman perkebunan yang memiliki tajuk yang lebar. Adanya ruang kosong antar pepohonan dapat dimanfaatkan sebagai lajur untuk penanaman kedelai dena. Dena yang telah dimodifikasi dengan karakter tahan naungan (akibat lokasi penanaman di areal perkebunan) dapat beradaptasi dan mampu memberikan hasil panen yang baik. Bersumber dari buku Deskripsi Varietas Unggul Kedelai 1918--2016 yang dikeluarkan oleh Balitkabi, Varietas Dena 1 memiliki potensi hasil 2,9 ton/ha, rata hasil 1.7 ton/ha, serta kandungan protein 36,7% BK. Nilai rata hasil varietas dena dengan pemanfaatan ruang kosong dari lahan perkebunan dapat menyumbangkan nilai produktivitas kedelai. Sehingga areal perkebunan lain yang belum memanfaatkan ruang kosong dalam lahan perkebunan disarankan untuk memanfaatkannya dengan penggunaan Dena sebagai komoditinya. Pengoptimalan lahan kosong perkebunan dapat menjadi jalan keluar dari pemenuhan target nasional kedelai sehingga mampu menutupi kebutuhan konsumsi kedelai dan menutup ruang impor kedelai.

            Berbicara mengenai kondisi impor kedelai oleh Indonesia, jika dilihat dari tabel diatas mengenai kandungan protein kedelai, dapat diketahui bahwa kandungan protein pada kedelai Dena lebih tinggi nilainya yakni 18,27% dibandingkan dengan kedelai impor yakni 13,53%. Dengan kandungan protein yang tinggi serta ditindaklanjuti dengan ide-ide kreatif dan inovatif dalam pengolahan kedelai dapat mencitpakan aneka produk dengan gizi yang baik, misalnya tahu, susu, masker, tepung, sirup, yoghurt dls yang berbahan dasar kedelai. Dari paparan informasi diatas memberikan dorongan tambahan agar aplikasi dari inovasi ini dapat ditindaklanjuti secara nyata. Butuh kerja sama dari berbagai pihak baik dari pemerintah, akademisi, petani serta masyarakat untuk mewujudkan rencana ini. Dengan menjalankan tugas sesuai peran yang ada dapat membantu dalam mewujudkan kebutuhan kedelai dalam negeri terpenuhi tanpa ada impor kedelai lagi.

Sumber:

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. 2018. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai 1918--2016. Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Balitkabi.

Yulifianti, Rahmi. 2018. Info Teknologi: Prospek Dena 2 sebagai Bahan Baku Tahu dan Susu Kedelai. Malang: Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Balitkabi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun