Mohon tunggu...
Hilda Irach
Hilda Irach Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Buku Partisipatory Journalism Guarding Open Gates at Online Newspaper Chapter 1 &2

15 Oktober 2020   20:00 Diperbarui: 5 November 2020   18:14 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Chapter 1 

Introduction : Sharing the Road

Sebelum mempelajari buku ini, sebaiknya kita mengetahui bahwa dalam bahasa Inggris Jurnalism dan Journey adalah sepupu. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Latin diurnalis yang berarti daily atau setiap hari. Seiring berjalannya waktu ada yang menggunakan kata tersebut sebagai catatan transaksi harian dan juga digunakan untuk mendekripsikan pekerjaan harian atau perjalanan oleh sebagian lainnya.

1.1 Participatory Jurnalism

Participatory Jurnalism atau yang akrab kita sebut dengan Jurnalisme Warga. Jurnalisme warga atau jurnalisme partisipatif sama saja, hanya berbeda penyebutan. Fokus awalnya adalah memberikan laman komentar, forum diskusi dan blog pengguna, laporan pemberitaan tertulis juga menyertakan visual, review dan artikel, semua konten tersebut diberikan oleh para pembaca.Siapa saja dapat memberikan kontribusinya melalui koran online ini, sehingga muncul tantangan baru profesi jurnalisme menjadi gatekeeper.

1.2 Mengapa melihat situs web koran?

Jurnalis menghasilkan konten untuk semua jenis platform, namun yang menjadi fokus utama adalah media cetak surat kabar tradisional dan mengelola situs web yang berafiliasi dengan koran tersebut. Mengapa demikian? Pertama, umur panjang histori surat kabar yang menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi.Kedua, meskipunbanyakperubahanuntukmengaksesinformasi, suratkabarterkemukaumumnyamemilikiotoritassebagaipenyediaberitaterekam. Ketiga, sejarahdari media online yang masihterlalusingkatmenjadialasan media cetak/suratkabar/koran tetap menjadi fokus para jurnalis saat ini.

  •  Surat Kabar Online, Industri berita di awal abad ke-21 menghadapi krisis ekonomi yang sangat parah, kedudukan jurnalisme telah diterpa oleh perubahan struktur ruang berita, organisasi, tugas, dan kondisi kerja . Industri surat kabar pada tahun 2009 dideskripsikan sebagai “sesuatu yang hampir jatuh bebas”.
  •  Jurnalisme Partisipatif dalam Koran Online

Chapter 2

Mekanisme Partisipasi Bagaimana pilihan audiens membentuk percakapan

Alfred Hermida

Partisipasi para pembaca dalam jurnalisme memiliki sejarah panjang. Pada abad kedelapan belas, ketika surat kabar secara teratur meninggalkan ruang di akhir halaman ketiga untuk komentar pembaca dengan halaman keempat kosong sehingga kertas bisa dilipat dan dialamatkan seperti surat biasa . Surat kabar pertama di Amerika memiliki pendekatan serupa, Benjamin Harris’Publick Occurrences dicetak dalam tiga halaman dengan halaman keempat yang kosong untuk menjadi ruang pembaca menambahkan berita dari mereka sendiri sebelum di sebarkan kepada orang lain .

Dengan pengecualian saluran formal surat kepada editorm yang diperiksa oleh jurnalis, jika jurnalis memutuskan dapat diterima maka akan dicetak bersama dengan isi lain dari edisi itu.Dengan media online, surat kabarsecara metaforis meninggalkan ruang kosong di halamannya, menawarkan banyak sekali kesempatan bagi pembaca untuk berpartisipasi dan berinteraksi dengan berita atau publikasi.

2.1 Menganalisis Partisipasi Audiens

Pada materi ini dijelaskan 5 tahap proses produk berita untuk mengetahui bagaimana masyarakat dapat ikut mengambil peran aktif dalam proses pemberitaan

2.2.1 Alat Partisipasi dan Analisis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun