Mohon tunggu...
Hilda Rizka Zakia
Hilda Rizka Zakia Mohon Tunggu... Mahasiswa

adalah mahasiswa yang aktif dalam penelitian dan penulisan artikel bertema energi dan teknologi. Saya memiliki ketertarikan terhadap pengembangan sistem pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, seperti tenaga surya dan tenaga angin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kabel ACSR Lebih Unggul dari Kabel Jenis Lain untuk Konduktor SUTM, Mengapa?

5 Oktober 2025   23:08 Diperbarui: 5 Oktober 2025   23:06 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest (Perbedaan AAC, AAAC dan ACSR)

 

 

Sebagai mahasiswa Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi yang baru mulai mengamati isu infrastruktur listrik di Indonesia, saya sering melihat berita pemadaman akibat badai atau panas ekstrem. Dari kuliah dasar tentang material teknik, saya belajar bahwa konduktor memainkan peran besar dalam distribusi listrik. Saya tertarik dengan Aluminium Conductor Steel Reinforced (ACSR), yang menurut pengamatan saya, bisa menjadi pilihan pas untuk membuat jaringan lebih tangguh dan hemat biaya. Konduktor listrik adalah material yang mudah menghantarkan arus dengan memindahkan elektron dari satu titik ke titik lain, utamanya untuk mengalirkan energi listrik. Penyaluran listrik bisa melalui saluran udara atau bawah tanah, di mana saluran udara lebih ekonomis untuk jarak jauh, seperti pada SUTM (Saluran Udara Tegangan Menengah) yang menghubungkan gardu induk ke konsumen dengan tegangan 1-69 kV.

Pemilihan konduktor pada SUTM sangat krusial karena memengaruhi keandalan, efisiensi, dan biaya operasional jaringan listrik. Kendala utama SUTM termasuk kerentanan konduktor terhadap beban mekanis ekstrem seperti angin, es, dan tegangan tarik, serta kehilangan daya tinggi di jarak jauh. Selain itu, biaya instalasi-pemeliharaan mahal di daerah rawan bencana dan sag (lengkungan) berlebih akibat panas sering memicu pemadaman, inefisiensi, dan risiko keselamatan. Di Indonesia dengan lingkungan sulit, kendala ini sering mengganggu distribusi dari gardu induk ke konsumen, seperti yang saya amati dari berita lokal. Saat diskusi kelas tentang material untuk SUTM di pesisir, saya sadar biaya perbaikan bisa miliaran rupiah per insiden, dan ini bisa dikurangi dengan konduktor unggul seperti yang dibahas di materi kuliah.

Oleh karena itu, dari artikel tugas kuliah yang saya baca, ACSR konduktor gabungan aluminium untuk konduktivitas tinggi dan inti baja untuk kekuatan mekanis tampak ideal untuk SUTM. ACSR unggul menahan beban angin/es dan efisien dalam transmisi listrik, dengan keseimbangan biaya serta ketahanan korosi. Saya berpikir ACSR lebih bagus daripada AAC yang sagnya lebih besar atau ACCC yang harganya 30-50% lebih mahal, seperti terlihat di proyek India yang kurangi downtime 40% dan cocok untuk cuaca tropis kita. Kesimpulannya, dari pengamatan saya, saya menyarankan PLN prioritaskan ACSR untuk proyek SUTM baru agar atasi kendala saat ini dan bangun infrastruktur lebih baik. Saya berharap, dengan belajar lebih dalam, saya dapat berkontribusi untuk energi hijau di Indonesia.

 

Referensi:

 

What is the difference between ACSR, AAC and AAAC? (https://www.dosensecable.es/en/acsr-aac-aaac/?)

 The difference between AAC AAAC and ACSR (https://www.jsgroupcable.com/the-difference-between-aac-aaac-and-acsr/)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun