" selamat ya atas pernikahannya, semoga langgeng hingga maut memisahkan", ujarku
" thanks ya, kadonya mana nih", ujarnya
" lah kan ayah sudah ngado, sudah nyumbang uang mestinya", ujarku
" loh, itu kan ayahmu. Ya kalo kamu nikah, aku ngasih uangnya ke ayahmu loh ya, bukan ke kamu", ujarnya
" yaudah soon deh kadonya", ujarku
" nih souvenirnya, walau kadonya nyusul gapapa lah", ujarnya
Akibat percakapan itu aku berfikir, apakah kado pernikahan adalah simbiosis mutualisme?Â
Setelah kupikir-pikir sih iya. Sebab, ketika kita mengasih seseorang barang saat dia menikah, nanti barang tersebut akan dikembalikan kepada kita. Entah dengan harga sebanding atau lebih mahal.Â
Kadang juga ditulis lo di buku, misal si A mengado baju, si B mengado sprei.Â
Tetapi, perlu diingat ketika kita memberi kado kita harus menyesuaikan budget keuangan kita.Â
Kalo dikembalikan ya alhamdulilah kalo nggak ya gapapa.Â