Mohon tunggu...
Hilaria Katya
Hilaria Katya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

`

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Jurnalisme Online

17 September 2018   09:23 Diperbarui: 17 September 2018   09:41 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Credit: everystockphoto

Saat ini, jurnalisme khususnya online sudah mulai berkembang sangat cepat. Hal tersebut diiringi oleh perkembangan teknologi yang cepat pula.

Sebelum menggali lebih dalam mengenai perkembangan jurnalisme online, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu jurnalisme. Jurnalisme merupakan kegiatan untuk mengumpulkan, menulis dan mengolah berita baik di media cetak dan elektronik. Saat ini, jurnalisme sudah mulai merambah ke ranah online. Jurnalisme online berarti kegiatan meliput dan mengolah berita berbasis jaringan yang terhubung melalui jejaring internet, komputer, dll.

Jurnalisme online memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah berita yang disajikan lebih ringkas, cepat, dan dapat diakses kapan saja. Namun, kekurangannya adalah tingkat kredibilitasnya masih rendah. Saat ini, semua orang dapat membagikan informasi lewat internet.

Setelah mengetahui apa itu jurnalisme online, lantas bagaimana perkembangannya?

Majalah Newsweek merupakan majalah yang telah terbit sejak 1933 di Amerika. Newsweek sempat berhenti beroperasi pada 2012. Setelah tahun 2012, Newsweek mulai beralih menjadi digital. Salah satu pioneer dari media cetak yang berubah menjadi online adalah Mercury News. Mercury sudah beralih menjadi media online sejak 1993.

Munculnya jurnalisme online di Indonesia dipelopori oleh Republika (www.republika.co.id). Sama halnya dengan di Amerika, media di Indonesia juga mulai beralih menjadi media online. Saat ini, media di Indonesia jurnalisme online berkembang dengan pesat. Media online kini dapat menjadi sarana interaktif, infografis, dan juga berita yang mendalam. Semua orang dapat menikmati kepraktisan media online. Bahkan, media online saat ini sudah dikategikan sebagai media baru. Contohnya seperti Tirto.id, Kompas.com, CNNIndonesia.com, dll.

Tidak hanya pergeseran dari media cetak ke online, perubahan pada paparan berita juga mulai berubah. Dahulu, media online hanya memaparkan 'versi cetak' yang dipindahkan ke versi online. Sekarang, isi berita sudah mulai berbeda dan lebih mendalam. Panjang suatu artikel biasanya tidak lebih dari 500 kata. Namun, terdapat versi berita yang lebih panjang dan disebut sebagai Longform. Longform dapat memuat berita dengan 1.000 hingga 20.000 kata. Salah satu contoh Longform yaitu berita-berita yang ada di Tirto.id.

capture-png-5b9f0d06c112fe3c7675e82a.png
capture-png-5b9f0d06c112fe3c7675e82a.png
Jurnalisme online juga mulai berkembang karena setiap orang memiliki kesempatan untuk menyebarluaskan informasi. Misalnya, terdapat seseorang yang berada di TKP suatu kejadian. Orang tersebut dapat merekamnya sendiri dan membagikan informasi mengenai kejadian tersebut lewat internet. Meskipun tingkat kredibilitasnya rendah, orang tersebut tetap bisa memberikan informasi selama ia terkoneksi dengan internet.

Teknologi yang semakin berkembang juga akan mempengaruhi perkembangan jurnalisme online. Seiring berjalannya waktu, kedua hal tersebut akan ikut berkembang secara berkesinambungan.

Referensi:

https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/membedah-jurnalisme-online.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun