Saat ini kehidupan masyarakat perkotaan menjadikan orang atau sekelompok orang menjadi sebagai manusia individualis sehingga tingkat kepedulian antar sesama manusia semakin menurun.
Menurunnya sikap kepedulian antar sesama manusia ini dapat memicu terjadinya tindak kekerasan di lingkungan masyarakat. Dan kekerasan tersebut sangat sering terjadi pada wanita.
Selain karena menurunnya sikap kepedulian antar sesama manusia, kekerasan terhadap wanita juga terjadi karena beberapa faktor lainnya, seperti:
1. Ekomomi
perempuan yang berasal dari rumahtangga dengan tingkat kesejahteraan yang semakin rendah cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kekerasan fisik atau seksual oleh pasangan.
2. Individu
jika dilihat dari bentuk pengesahan perkawinan, seperti melalui kawin siri, secara agama, adat, kontrak, atau lainnya perempuan yang menikah secara siri, kontrak, dan lainnya berpotensi lebih besar mengalami kekerasan fisik atau seksual dibandingkan perempuan yang menikah secara resmi diakui negara melalui catatan sipil atau KUA.
3. Lingkungan
Perempuan yang tinggal di daerah perkotaan sangat sering sekali mengalami kekerasan fisik atau seksual oleh pasangan dibandingkan mereka yang tinggal di daerah perdesaan.
Dari sekian banyak faktor yang memicu terjadinya kekerasan terhadap wanita, perlu kita pahami bahwa pentingnya konsep kesetaraan dalam lingkungan adalah kunci dalam menghentikan tindak kekerasan terhadap wanita.