Desa Kadipaten, Kabupaten Pekalongan, 9 Februari 2025 – Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Hikmul Fikri, mahasiswa Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro (UNDIP), telah melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proses pengelasan di Desa Kadipaten, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya pekerja bengkel las, tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar selama kegiatan pengelasan.
Program ini dilaksanakan dengan fokus pada pemberian pengetahuan terkait dengan risiko pengelasan yang tinggi, yang melibatkan penggunaan alat-alat berat dan bahan-bahan berbahaya. Salah satu aspek yang ditekankan dalam program ini adalah pentingnya menggunakan APD, seperti masker las, pelindung mata, sarung tangan las, dan pakaian tahan api, untuk melindungi diri dari potensi bahaya yang dapat terjadi selama pengelasan.
"Hampir setiap hari kami terlibat dengan kegiatan pengelasan yang berisiko tinggi. Namun, banyak pekerja yang masih belum memahami betul bagaimana cara melindungi diri mereka secara maksimal," ujar Hikmul Fikri. Dalam penyuluhan ini, Fikri menjelaskan mengenai standar K3 yang harus diterapkan, di antaranya adalah penggunaan ventilasi yang baik di ruang kerja, pemisahan bahan-bahan yang mudah terbakar, serta pemeriksaan rutin terhadap alat-alat las.
Selain itu, Fikri juga memaparkan pentingnya kesadaran tentang bahaya yang muncul, seperti percikan api yang dapat menyebabkan luka bakar dan risiko terpapar gas beracun yang dihasilkan selama pengelasan. Oleh karena itu, penggunaan APD yang tepat menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan pekerja.
Masyarakat Desa Kadipaten, khususnya para pekerja bengkel las, menyambut baik kegiatan ini. "Kami merasa sangat terbantu dengan pengetahuan yang diberikan. Kadang kami lupa akan pentingnya memakai APD karena terlalu fokus pada pekerjaan. Sekarang kami sadar, keselamatan itu harus diutamakan," kata Ahmad, salah seorang pekerja bengkel las.
Program ini merupakan langkah penting dalam memperkenalkan budaya keselamatan kerja di desa tersebut, yang diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Fikri berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat menjadi inspirasi untuk meningkatkan keselamatan kerja di berbagai sektor industri lainnya.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bukti kontribusi nyata mahasiswa UNDIP dalam mendukung pengembangan dan pendidikan masyarakat melalui program KKN, serta membantu meningkatkan kesejahteraan dan keselamatan pekerja di daerah pedesaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI