Mohon tunggu...
Badia Hikmah Safitri
Badia Hikmah Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

You can do it !! Let's get it !!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunda, Ayo Bermain!

20 April 2021   06:02 Diperbarui: 20 April 2021   06:06 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bertepatan dengan terus berkembangnya sel saraf pada si kecil hingga ia mencapai masa kanak - kanak, atau anak usia dini. Perkembangan sel saraf pada usianya sungguh sangat penting, orang tua harus selalu mengawasi dan mengamati si anak. apakah perkembangan sel saraf anak berjalan sebagai mana mestinya, atau malah ada hambatan - hambatan yang tidak di ketahui oleh orang tua?. 

Di masa usia anak usia dini ini atau lebih keren di sebut dengan Golden Age adalah masa - masa terpenting dalam perkembangan anak, seperti dalam perkembangan fisik, intelektual, emotional, dan sosial. Sehingga anak memerlukan bimbingan penuh dan perhatian penuh dalam masa tumbuh kembang ini, dengan melakukan stimulasi - stimulasi yang bisa memuaskan rasa ingin tahu anak pada usia ini yang sangat tinggi.  

Sehingga anak merasa nyaman dan aman dalam tahap tumbuh kembang nya. Anak akan lebih siap dalam menghadapi berbagai hal yang akan datang. Akhirnya anak  tak akan merasa tertekan dan memiliki rasa cinta yang melimpah. 

Di usia 5 tahun yang melalui tahap pembelajaran anak usia dini ini, sel saraf otak akan bertumbuh dan berkembang hingga 50%. Sel saraf ini akan terus berkembang dan bertumbuh, apabila sel saraf tersebut melakukan stimulasi. Jika tidak di lakukan stimulasi dalam perkembangan sel saraf otak, maka sel saraf otak itu akan berhenti berkembang, bahkan hingga sel saraf itu tak akan berfungsi sama sekali. 

Di sinilah peran pentingnya orang tua sebagai orang terdekat dari anak untuk selalu mestimulasi sel saraf anak, di samping itu hendaknya orang tua juga memberi nutrisi yang baik kepada anak. 

Salah satu cara menstimulasi sel saraf anak adalah dengan bermain. Bermain tanpa tekanan, bermain tanpa di suruh, murni oleh niat anak itu sendiri.

 Menurut dari Nadya Pramesrani, M.Psi, Psi, Psikolog Keluarga yang juga Co-Founder Rumah Dandelion mengatakan bahwa "bermain adalah cara untuk ia belajar mengenal akan dunianya saat ini serta akan mengembangkan berbagai kemampuan yang akan bermanfaat dimasa yang akan datang untuk menjalani masa belajar nya yang sudah menanti di depan dengan baik.seperti perkembangan motorik kasar, motorik halus, kemampuan kognitif, personal dan sosial"

Belajar dengan bermain bisa di lakukan dengan orang tua yang membeli mainan seperti papan tulis untuk belajar menulis, laptop bermain yang di sertai dengan audio, buku bergambar, tablate bermain dengan angka - angka dan huruf - huruf, flash card, buzz wire, permainan balok, lego, puzzle, jenga dan masih banyak mainan edukatif anak. 

Dengan terus menstimulasi anak dengan baik, maka sel saraf anak akan tumbuh kembang dengan baik juga. Sudah saat nya kita meluangkan waktu sebentar untuk mengawasi dan bermain dengan anak, sehingga anak tak akan kekurangan kasih sayang dan kepercayaan dirinya. Terima kasih semoga bermanfaat :). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun