Mohon tunggu...
Hikam Annafis
Hikam Annafis Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

hobi saya memancing

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Lunturnya Budaya Gotong Royong: Bagaimana Kita Bisa Menghidupkannya Kembali?"

30 November 2024   16:21 Diperbarui: 30 November 2024   16:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Gotong royong adalah salah satu ciri khas masyarakat Indonesia yang mencerminkan kebersamaan, solidaritas, dan kerja sama dalam menyelesaikan berbagai permasalahan. Budaya ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama di pedesaan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, nilai-nilai gotong royong mulai memudar, tergantikan oleh pola hidup individualistik. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran karena berdampak langsung pada kehidupan sosial dan budaya bangsa.

Indonesia dikenal memiliki beragam budaya yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Sejak dulu, budaya gotong-royong menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Gotong royong adalah salah satu budaya Indonesia yang telah diwariskan secara turun-temurun dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Budata gotong-royong sudah dianggap sebagai kepribadian dan budaya yang sudah menetap dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Gotong royong merupakan bentuk atau wujud dari sifat dasar manusia sebagai mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.

Menurut KBBI, Gotong royong adalah bekerja bersama-sama, tolong-menolong, bantu-membantu. Gotong royong merupakan wujud kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bergotong-royong, pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih efektif. Gotong royong juga bisa mempererat tali persaudaraan serta meningkatkan persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat. Gotong royong bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama dan dapat meningkatkan rasa solidaritas terhadap sesama.

Seharusnya budaya gotong royong dapat menjadi kekuatan besar yang harus terus dikembangkan karena memberi banyak manfaat. Sayangnya, saat ini budaya gotong royong sudah mulai berjalan seiring dengan perkembangan zaman.

Dengan masuknya budaya asing ke dalam negeri, budaya-budaya yang sudah menjadi tradisi dan ciri khas bangsa Indonesia ini mulai tergeserkan. Hal ini mengakibatkan banyak generasi muda yang kehilangan kepribadiannya sebagai bangsa Indonesia. Munculnya rasa individualisme yang mengakibatkan para generasi muda lebih senang menghabiskan waktu dengan diri mereka sendiri. Rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka sudah mulai hilang dengan kepentingannya masing-masing. Mereka mulai sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

Semangat gotong royong harus dikembalikan lagi terhadap masyarakat Indonesia karena gotong royong merupakan warisan budaya nenek moyang kita. Semangat gotong royong dikalangan remaja ini bisa tumbuh karena adanya solidaritas yang tinggi terhadap lingkungan dan sesama dan menghidupkan kembali semangat persatuan.Untuk mengembalikan budaya gotong royong, diperlukan kesadaran seluruh masyarakat agar memiliki sikap rela berkorban demi kepentingan bersama.

Dengan meluangkan waktu untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dapat menumbuhkan rasa kebersamaan. Pembicaraan kepentingan bersama lebih penting dan lebih baik dibandingkan kepentingan pribadi.Pemikiran negatif tentang budaya gotong royong harus dihilangkan di tengah masyarakat. Peran pemerintah juga sangat diperlukan dengan menyuarakan pentingnya budaya gotong royong untuk memperkuat persatuan negara serta mengajak seluruh warga negara untuk mengembalikan budaya gotong royong.

Faktor Penyebab Lunturnya Gotong Royong

  • Sikap Individu
  • Rasa Malas
  • Egois
  • Kesibukan
  • Kecemburuan Sosial
  • Pemahaman Keliru Soal Bantuan
  • Perkembangan Zaman
  • Faktor Ekonomi

Bagaimana Kita Bisa Menghidupkannya Kembali?

Menghidupkan kembali budaya gotong royong membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari individu, keluarga, hingga pemerintah. Melalui pendidikan, kegiatan sosial, pemanfaatan teknologi, dan keteladanan, nilai-nilai gotong royong dapat kembali menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan semangat gotong royong, bangsa ini tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih harmonis dan berdaya saing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun