Mohon tunggu...
HIJRASIL
HIJRASIL Mohon Tunggu... Administrasi - pemula

menjadi manusia seutuhnya

Selanjutnya

Tutup

Money

Negara dalam Arus Globalisasi dan Kapitalisme

28 November 2017   17:17 Diperbarui: 28 November 2017   17:27 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Istilah globalisasi bukanlah sebuah istilah yang baru di telinga kita khususnya generasi sekarang. Globalisasi sendiri merupakan sebuah kegiatan yang saling menghubungkan antara negara yang satu dengan negara yang lain, hubungan yang dimaksud adalah kerja sama diberbagai bidang,yaitu ekonomi, politik, pendidikan, sosial dan budaya. Meskipun begitu era globalisasi yang selama ini berlangsung tidak lain adalah mengarah pada kepentingan ekonomi politik masing-masing negara. Kegiatan globalisasi sendiri terjadi bukanlah baru dimulai di era sekarang ini, jauh sebelum itu kegiatan ini telah berlangsung semenjak berabad-abad lampau sebelum indonesia merdeka dan masih berbentuk kerajaan-kerajaan di berbagai wilayah yang memiliki kekuasaannya sendiri-sendiri, hal ini terlihat dari sejarah yang memperlihatkan kita dimana berbagai bangsa dari daratan eropa, cina, arab dan persia datang melakukan perdagangan di wilayah-wilayah nusantara yang memiliki sumber daya alam melimpah.

Dierah globalisasi dewasa ini setiap negara tidak dapat menghindar dari arus globalisasi  yang memaksa sebuah negara untuk ikut aktif dalam arus globalisasi, hal ini dikarenaka kebutuhan akan memajukan pembangunan di negaranya masing-masing, untuk itu globalisasi tidak dapat dihindari oleh sebuah negara. Globalisasi sendiri memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing, kelebihan dari globalisasi sendiri yaitu negara mempunyai banyak akses melancarkan kepentingan ekonomi politik untuk melakukan serangkaian pembangunan negaranya, seperti, kemampuan untuk mengakses bantuan modal untuk pembangunan, mendatangkan investasi ke dalam negeri dan lain-lain yang bertujuan mensehjaterakan rakyat.

Sedangkan kelemahan dari globlisasi itu sendiri, dimana negara sangat tergantung dengan negara lain dalam mengakses sejumlah bantuan untuk kegiatan pembangunan, khususnya negara-negara yang belum berkembang dan masih berkembang. disamping itu juga kekayaan sumber daya alam negara lebih banyak dikelola oleh pemodal-pemodal besar yang di miliki corporasi-ciorporasi negara asing. Dan para pengusaha, petani, dan nelayan pribumi  terancam untuk berkembang maju karena memiliki modal, teknologi dan tenaga kerja yang terbatas.

Hal ini juga terbukti dengan berbagai fakta masalah yang sering menghiasi wajah negeri ibu pertiwi, mulai dari banyaknya kasus PHK yang sewenang-wenangnya diberikan oleh perusahaan kepada kaum buruh, hal ini juga dikarenakan ketergantungan negara kepada para investor asing yang memeliki peranan yang luar biasa dalam pembangunan, sehingga negara tidak berdaya dalam memproteksi para pekerja indonesia, ditambah dengan peraturan pemerintah melalui undang-undang yang longgar sehingga pemerintah tidak mampu melindungi pekerjanya.

Konflik agraria yang melibatkan perusahan dan masyarakat yang berakhir dengan kekalahan masyarakat kecil dan juga berujung pada hilanganya nyawa manusia. juga ikut menambah buruknya wajah negara dalam melindungi rakyatnya dari kekuatan corporasi. Catatan Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) memperlihatkan, sepanjang 2015, konflik agraria masih tinggi dengan 252 kasus luasan 400.430 hektar, melibatkan 108.714 keluarga. Dari berbagai kasus itu, korban tewas lima orang, tertembak aparat 39, luka-luka 124 dan ditahan (kriminalisasi) 278 orang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun