Udah ada yang kenal dengan digital branding? Semakin pesatnya perkembangan teknologi memang ngebuat istilah ini semakin populer, banyak pelaku bisnis berlomba-lomba buat ngelakuin digital branding produk yang mereka punya. Teringat ungkapan Hanifa Ambadar - Female Daily dalam buku Playbook for Your Success, bahwa branding is storytelling. Lalu, apakah storytelling begitu penting bagi digital branding, berikut ulasannya buat kamu.
1. Cerita lebih mudah diingat
Semua yang terkait dalam digital branding perlu bantuan cerita. Mulai dari pengenalan produk, bagaimana produk itu dibuat, kisah dibalik pembuatan produk, hingga manfaat yang diberikan oleh produk tersebut. Untuk itu, agar digital branding yang dilakuian selalu diingat, menuangkannya dalam bentuk cerita jadi pilihan terbaik untuk dijalankan. Jennifer Aeker, seorang profesor marketing mengungkapkan bahwa, cerita 22 kali lebih mudah diingat daripada angka. Sehingga kesimpulannya, cerita menjadi pilihan yang tepat dalam melakukan digital branding.
2. Cerita lebih menyentuh hati
Pernah nangis karena membaca novel? Tulisan-tulisan yang dirangkai menjadi cerita terasa begitu hidup dan menyayat hati buat dibaca, padahal secara visual kita sama sekali nggak ngeliat kejadiannya secara langsung, tapi cuma ngebayangain di dalam pikiran. Nah, hal kecil itu udah bisa jadi bukti bahwa cerita lebih menyentuh hati ketimbang angka dan data.Â
3. Cerita lebih mudah menarik perhatian
Ketimbang penjelasan yang terdengar kaku dan sangat jualan, audiance lebih tertarik mendengar kisah dibalik produk yang kamu buat, pilihan tagline yang kamu gunakan, serta manfaat yang akan mereka dapetkan. Semua itu lebih menarik perhatian karena dibalut dengan cerita-cerita ringan yang nggak cuma ngebahas tentang keunggulan produk yang kamu tawarkan, tapi apa dampak positif yang mereka dapatkan melalui produk yang kamu tawarkan.Â
4. Cerita lebih mudah dipercaya