Mohon tunggu...
Hidayat Maulana Sutisna
Hidayat Maulana Sutisna Mohon Tunggu... Guru - pribadi bermanfaat 1

bismillah.. berbagi bersama untuk manfaat 1

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesabaran Istri Membangkitkan Kekuatan Suami

26 November 2020   23:33 Diperbarui: 26 November 2020   23:44 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perjalanan hidup suami istri dalam keluarga tidak pernah statis. Akan selalu dinamis manakala suami istri tersebut memiliki perbedaan tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu sakinah mawadah warahmah. Banyak hal lakukan agar sebuah ikatan pasangan itu utuh. Ketika awal menikah terasa kebahagiaan itu mudah datang karena terbawa suasana kebahagiaan euphoria resepsi pernikahan tetapi selanjutnya justru ketika sudah sah menjadi pasangan maka kehidupan baru dimulai.

Laki-laki yang berubah status menjadi suami akan lebih mengenal pasangannya yang sebelumnya hanyalah seorang perempuan yang ia kenal semata. Sebaliknya perempuan yang kini berstatus istri mengenal suaminya dulu hanya sebatas laki-laki semata. Perubahan status masing-masing ini memasuki babak baru sebagai keluarga. Apalagi kemudian dengan hadirnya anak, maka bertambahlah lembaran baru dalam kehidupan mereka.

Dahulu antara suami istri belum begitu mengenal sifat karakter masing-masing yang ada hanya menunjukan bagaimana diantaranya untuk saling memuji dan memikat. Tetapi kini setelah menjadi keluarga maka segalanya akan terbuka. Apapun yang belum diketahui di masa perkenalannya akan muncul dan bisa menjadi salah satu di antara pasangan tersebut kaget.

Fenomena kekagetan suami istri merasakan sesuatu yang baru dilihat dan dirasakannya ini adalah hal yang lumrah. Tergantung bagaimana mereka menyikapinya. Salah satu kunci dari ujian dalam hal ini adalah kesabaran. Yah kesabaran dari kedua belah pihak baik istri maupun suami.

Pasangan suami istri harus saling melengkapi dalam mengarungi lembaran keluarga. Seorang suami memiliki beban amanah intern dan ekstern yang berbeda dengan istri. Pada umumnya Ketika ada anak maka sang istri kebanyakan di rumah untuk membersamai anaknya berbeda hal dengan sang suami yang memiliki tanggung jawab menafkahi keluarga dengan cara bekerja dari rumah ataupun diluar rumah atau bekerja pada orang lain. Di saat itu, bagaimana seorang suami harus bisa membagi peran sebagai pencari nafkah juga sebagai seorang ayah bagi anak-anaknya juga suami bagi istrinya.

Ketika seorang suami mendapatkan ujian dari jalannya mencari nafkah diluar semisal terkena teguran, skorsing ataupun PHK maka di situlah ujian kembali lanjut. Dalam kondisi seperti ini maka kesabaran sang istri dalam menghadapi suami menjadi salah satu kunci kekuatan bagi sang suami. 

Sabar dalam melihat raut mukah suami, sabar dalam merasakan gejolak hati dan pikiran suami dan sabar dalam hal lainnya. Terlebih lagi sabar untuk tetap bisa melayani sang suami.  Kesabaran inilah yang kemudian bisa membangkitkan kekuatan sang suami jika sang suami sadar akan hal itu.

Semoga tulisan singkat ini memiliki manfaat bagi para suami dan istri bahwa salah satu kunci kekuatan dalam mempertahankan rumah tangga adalah kesabaran dari salah satu pasangan. Suami mana yang tidak suka denga istri yang penyabar? Bukankah seperti itu yah wahai para suami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun