Mohon tunggu...
Muhammad Taufiq Hidayat
Muhammad Taufiq Hidayat Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang sedang mencari Jati Diri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman Masuk di Polteknik Negeri Medan

9 September 2019   14:13 Diperbarui: 10 September 2019   12:18 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Nama lengkap saya Muhammad Taufiq Hidayat, biasa dipanggil Taufiq. Sebenarnya masuk di Polmed (Politeknik Negeri Medan) bukanlah kemauan saya. Balik ke zaman SMA saya memiliki keinginan untuk berkuliah di Sekolah Tinggi Akutansi Negara atau disebut STAN, tapi apa daya mungkin Allah memiliki rencana yang lain sehingga saya tidak lulus pada saat ujian.

Tidak hanya ujian STAN yang saya ikuti tetapi SNMPTN dan juga SBMPTN. Pada seleksi awal SNMPTN saya lulus, tetapi lagi-lagi, untuk seleksi yang terakhir saya gagal. 

Lalu SBMPTN juga saya ikuti, sudah belajar sebisa dan semaksimal mungkin tetapi saya tidak lulus juga pada seleksi tersebut. Sesaat pada saat itu juga saya ingin menganggur selama 1 tahun atau biasanya disebut Gap Year dan bertujuan untuk mencoba ujian STAN kembali di tahun berikutnya. 

Tetapi orang tua saya tidak mengizinkan. Jadi mau tidak mau saya harus masuk Universitas swasta walau sebenarnya saya tidak ingin karena biaya kuliah nya cukup mahal, dan juga untuk masuk dunia kerja, lulusan dari Universitas swasta wajib memiliki akreditasi yang tinggi dan juga IPK yang tinggi.

Dan pada saat saya mencari-cari tentang kampus-kampus di Medan, disitu lah saya menemukan bahwa Polmed masih melakukan tahap pendaftaran, karena dipikiran saya yang penting saya kuliah di Kampus Negeri, sekalipun Politeknik bagi saya tidak apa-apa dan juga hanya Diploma 3. 

Saya pun dengan modal berani memutuskan untuk daftar di Polmed. Dengan memilih Prodi Teknik Komputer rasa saya tidak ada masalah karena saya juga senang dengan Komputer.

Singkatnya, pada hari pengumuman, saya liat di Portal Polmed, di tuliskan bahwa saya tidak lulus. Sial sekali bukan? Tetapi di Portal juga diumumkan bahwa mungkin nama saya ada di daftar lulus cadangan, dan saya pun langsung mengecek daftar cadangan, Alhamdulillah saya lulus di cadangan di posisi terakhir. 

Tidak sampai disitu saja, bagi yang lulus cadangan diharapkan untuk mendaftar ulang agar diseleksi kembali oleh pihak Kampus. Dengan penuh harapan, saya kembali mendaftar ulang untuk seleksi cadangan. Dan, Alhamdulillah saya lulus, dengan nama di posisi paling terakhir juga. Antara nasib saya sial atau beruntung, saya juga tidak tahu, mungkin memang ini jalan terbaik untuk saya.

Lulus di Polmed bagi saya tidak terlalu buruk juga, karena akreditasnya juga B (dimana itu sudah cukup bagus), tetapi sistem perkuliahannya seperti SMA. Karena kami hanya duduk di satu kelas, dan dosen yang silih berganti dating sesuai dengan waktu mata kuliahnya. 

Tapi tidak mengapa karena yang terpenting itu bukan bagaimana sistem perkuliahan tersebut, tetapi bagaimana Mahasiswa dapat memahami mata kuliah yang diajarkan dan dapat mengiplementasikan ilmu tersebut di kehidupan sehari-hari.

Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan, mohon maaf apabila terdapat kesalahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun