Mohon tunggu...
hesty kusumaningrum
hesty kusumaningrum Mohon Tunggu... Human Resources - swasta

seorang yang sangat menyukai film

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menjaga Keberagaman dalam Keutuhan Indonesia

13 September 2017   07:34 Diperbarui: 13 September 2017   08:53 2923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhinneka Tunggal Ika - http://fsh-iainradenintan.com

Dari sini, jelas bahwa hakikat dari kebhinnekaan adalah satu. Artinya, dalam perbedaan tidak mengenal konsep mayoritas dan minoritas. Dalam perbedaan, hanya dikenal rasa saling mengasihi dan menghormati. Karena, berbeda bukanlah sebuah kesalahan, tapi berbeda adalah rahmat agung Tuhan dalam membangun sinergi dan solidaritas kemanusiaan

Indonesia sudah jelas merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang tilnggi. Disisi lain, Indonesia juga merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Pada titik inilah sekelompok orang kemudian seringkali melakukan klaim. Karena muslim terbesar di Indonesia, maka dasar negara ini harus dititikberatkan pada syariat Islam. Pendapat itu jelas salah. Karena dasar negara Pancasila sudah final, dan tidak bisa ditawar lagi. Lalu apakah negeri ini tidak mengadopsi nilai Islam? Jika kita melihat nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebenarnya itu merupakan nilai-nilai yang juga terkandung dalam Al Quran.

Namun pada prakteknya, hingga saat ini masih saja ada pihak-pihak yang mempersoalkan. Keberagaman di Indonesia sudah tidak relevan lagi. Padahal semangat keberagaman itu sebenarnya adalah satu kesatuan. Itulah kenapa negara kita akhirnya menggunakan semboyan bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu. Dan semboyan ini bukanlah isapan jempol. Faktanya, hingga saat ini meski Indonesia beragam, tapi tetap menjaga persatuan kesatuan. Bahwa ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan, itu merupakan fakta yang tidak bisa dibantah juga.

Atas nama mayoritas, kelompok radikal terkadang seringkali merasa paling diatas segalanya. Merasa paling benar, dan pihak yang berseberangan dianggap sebagai pihak yang salah. Bibit inilah yang berpotensi berkembangnya bibit terorisme. Karena pelaku tindak pidana terorisme, umumnya merasa benar sendiri. Bahkan, teror yang dilakukan pun dianggap sebagai pembenaran dalam menegakkan hukum Tuhan. Teror dianggap sebagian bagian dari jihad. Padahal, jihad yang sebenarnya adalah mengendalikan hawa nafsunya sendiri. Jihad yang betul adalah menjaga nyawa, bukan mengorbankan nyawa

Praktek semacam inilah yang berpotensi merusak persatuan dan keutuhan negeri. Jika keberagaman dan perbedaan dianggap sebagai sumber persoalan, tentu hal ini menyalahi dengan semangat Indonesia yang telah dibangun para pendahulu. Indonesia berdiri diatas keberagaman. Masyarakat Indonesia sudah beragam jauh sebelum berdiri sebagai negara. Karena keberagaman ini pula, yang membuat Indonesia besar hingga saat ini. Karena keberagaman, Indonesia dikenal sebagai negara yang toleran, saling menghargai dan tidak mengumbar kebencian. Jika saat ini ada pihak-pihak yang sengaja mengumbar kebencian, sengaja melakukan praktek intoleran, tentu menjadi tugas kita bersama untuk mengingatkan.

Ingat, dalam keberagaman tidak boleh saling klaim. Tidak boleh mengklaim mayoritas lebih berkuasa karena atas minoritas. Dalam keberagaman semua pihak mendapatkan hak dan kewajiban yang sama. Semuanya sama-sama bertanggung jawab untuk saling menghormati, saling toleran, dan saling menjaga kerukunan. Dengan menjaga keberagaman dalam keutuhan NKRI ini, akan semakin menguatkan dari pengaruh negatif. Seperti kita tahu, radikalisme dan terorisme masih terus mengancam Indonesia. Apalagi ketika ISIS mencoba melakukan ekspansi ke Asia Tenggara, Indonesia terus menjadi incaran mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun