Mohon tunggu...
Hesti FebyandiniLestari
Hesti FebyandiniLestari Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis

Setiap minggu hinggap di coffeshop untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Merayakan Tahun Baru dengan Aman di Masa Pandemi

17 Desember 2020   13:20 Diperbarui: 17 Desember 2020   13:23 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Menjelang perayaan tahun baru, beberapa pemerintah provinsi di Indonesia mulai mengeluarkan maklumat mengenai larangan perayaan tahun baru. Mulai dari Pemprov DKI, Pemprov Bali, dan Pemprov Tangerang Selatan. Hal tersebut dilakukan demi menghindari cluster COVID terbaru mengingat jumlah pasien COVID-19 yang meningkat pascaliburan. maklumat tersebut dikeluarkan bertujuan untuk menekan jumlah infeksi sehingga kasus positif menurun.

Seperti yang kita tau, CDC dan WHO sudah melansir bahwa virus Sars-CoV-2 merupakan partikel aerosol yang dapat menyebar dengan mudah melalui kegiatan berbicara, bersin, batuk, bernyanyi dan sebagainya. Sehingga WHO menyarankan agar orang-orang dapat melakukan physical distancing (min. jarak 1 meter) demi mencegah potensi risiko infeksi Sars-CoV-2. Maklumat larangan berkerumun untuk perayaan tahun baru yang dikeluarkan oleh Pemprov masing-masing daerah didasarkan pada prinsip pencegahan infeksi sehingga potensi masyarakat terinfeksi pun mengecil.

Walaupun begitu, perayaan tahun baru yang biasanya identik dilakukan dengan beramai-ramai dan meriah dapat diganti dengan perayaan kecil sesuai protokol kesehatan dengan tujuan sama yakni menyambut suka cita datangnya tahun baru namun tidak menyalahi aturan dan kebijakan. CDC memberikan 7 hal yang harus di pertimbangkan ketika akan menyelenggarakan pertemuan termasuk dalam hal perayaan tahun baru, yakni sebagai berikut :

1. Batasi jumlah tamu

Batasi jumlah tamu yang akan datang untuk memungkinkan adanya physical distancing, semakin sedikit tamu yang datang maka semakin sedikit potensi risiko penularan.

2. Pertemuan di luar ruangan

Selenggarakan pertemuan di area luar rumah (outdoor) seperti halaman rumah dan taman rumah agar sirkulasi udara berjalan dengan baik dan meminimalisir adanya manifestasi virus di benda-benda. Melakukan pertemuan di dalam rumah ataupun dalam gedung, berisiko tinggi meningkatkan peluang infeksi karena setiap rumah ataupun gedung tidak semuanya memiliki ventilasi yang baik dimana udara segar dapat masuk menggantikan udara kotor dalam ruangan. Terutama, gedung bertingkat yang biasanya menggunakan AC sentral.

3. Menghindari kontak langsung berlebihan

Hindari kontak langsung seperti berjabat tangan dan berpelukan dengan orang lain yang bukan keluarga di rumah. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari transmisi penyebaran virus yang mungkin menempel pada pakaian ataupun barang yang dibawa oleh masing-masing orang. Kita tidak pernah tau, bagaimana kondisi perjalanan seseorang sampai ketempat tersebut. Ganti kedua hal tersebut dengan salam siku ataupun cukup menyapa.

4. Hindari kontak langsung

Hal yang jelas tidak boleh tertinggal ialah penggunaan masker. Masker berfungsi untuk menghindari penyebaran droplet dari mulut ataupun hidung ketika seseorang batuk, bersin, berbicara ataupun bernafas. Gunakan masker ketika melakukan kegiatan tersebut kecuali saat makan dan minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun