Mohon tunggu...
HESTI WIJAYANI
HESTI WIJAYANI Mohon Tunggu... Guru - Guru TK/PAUD

Belajar Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring untuk Anak Usia Dini

27 November 2020   14:43 Diperbarui: 27 November 2020   14:49 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Hesti Wijayani

Saat ini dunia sedang dihadapkan oleh pandemi virus covid19. Banyak sektor yang berdampak karena adanya virus ini salah satunya pada sektor pendidikan. Sejak awal masuknya virus covid19 ke Indonesia yaitu pada bulan Maret 2020, pemerintah mulai menutup tempat ibadah, tempat wisata, transportasi bahkan pemerintah juga menutup sekolah mulai dari paud sampai perguruan tinggi.

Walaupun kini banyak tempat ibadah, perkantoran, tempat wisata, transportasi sudah mulai dibuka  dengan pembiasaan hidup baru atau new normal , namun pemerintah belum mengizinkan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka apalagi jika wilayah tersebut masuk ke dalam zona kuning atau merah. Pembelajaran yang biasanya secara luring kini beralih ke pembelajaran daring.

Di awal pembelajaran daring banyak sekali hambatan yang terjadi karena belum terbiasanya anak didik  maupun tenaga pendidik melakukan pembelajaran secara daring. Mulai dari sinyal, kuota, anak yang tidak memiliki handphone, bahkan banyak anak yang belum bisa menggunakan handphone dengan baik, namun seiring berjalannya waktu masalah tersebut sedikit bisa teratasi walaupun tidak dipungkiri kendala tersebut masih banyak terjadi di sektor pendidikan.

Hambatan tersebutpun  terjadi pada dunia pendidikan anak usia dini (PAUD). Banyak faktor yang menjadi hambatan pendidikan secara daring pada sekolah paud diantaranya dari faktor tenaga pendidik yang belum menguasai teknologi dan orangtua yang juga kurang menguasai teknologi.

Tenaga pendidik yang belum menguasai teknologi kini sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran daring karena setiap hari tenaga pendidik harus memberikan tugas ke anak melalui wa grup, dan pemerintah juga mengadakan sosialisasi pembelajan daring, sehingga masalah tersebut sudah bisa teratasi walaupun belum seratus persen.

Masalah lain yang terjadi dalam pembelajaran daring adalah anak didik itu sendiri yang mana anak usia paud mulai dari usia 3-5 tahun belum bisa berkonsentrasi dalam pembelaran daring karena pada dasarnya anak dalam usia tersebut lebih banyak belajar sambil bermain.

Di sinilah orangtua memiliki peran yang sangat besar dalam kelancaran pembelajaran secara daring karena guru yang seharusnya mengajar digantikan dengan orangtua yang selalu mendampingi anak dalam belajar secara daring.

Guru harus melakukan komunikasi secara intensif bersama orangtua demi tercapainya kelancaran pembelajaran secara daring. Gurupun harus memberikan tugas yang tidak terlalu membebani anak dan orangtua karena tidak semua orangtua memiliki latar pendidikan yang tinggi.

Guru bisa memberikan tugas misalnya membuat kolase dari alam misalnya daun kering, biji-bijian, kertas dan lain sebagainya. Bahan untuk menenpel bahan tersebut sudah dibuatkan guru dan dikirim melalui wa grup dan orangtua mengeprint tugas yang sudah dikrim oleh guru, saat melaksanakan tugas tersebut guru dan orangtua tetap melakukan komunikasi secara intensif, daun kering dan biji-bijian tentu mudah didapat karena ada disekitar kita.

Hal lain yang bisa dilakukan orangtua dalam mendampingi anak belajar secara daring adalah misalnya guru memberikan tugas anak untuk melihat benda-benda bersejarah di museum di daerah yang dekat dengan tempat tinggal, karena saat ini sedang pandemi melihat museum tentu dilakukan dengan cara virtual, misalnya bisa dengan melihat aplikasi di youtube tentang museum, guru bisa memberikan link youtube ke wa grup, tentu orangtua mendampingi anak saat anak melihat museum di youtube, sambil melihat benda bersejarah orangutapun mengarahkan anak nama-nama benda bersejarah yang ada di.museum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun