Sebagai seorang karyawan sebuah perusahaan pastinya dituntut untuk melakukan segala pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perintah dari atasannya. Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan hingga masalah ketepatan waktu sesuai dengan target yang ditentukan menjadi presure bagi si karyawan.
Ya namanya juga buruh, harus mampu bekerja di bawah tekanan. Kalau ga begitu, bisa-bisa dipecat sama si bos.
Berbicara tentang seorang atasan/ pimpinan sebuah perusahaan, berbagai macam karakter akan dihadapi oleh seorang karyawan perusahaan. Baik itu yang bekerja disektor formal maupun informal.
Untuk bisa mengikuti keinginan, irama atau ritme cara kerja dari sibos tentu tidaklah menjadi hal mudah untuk dilakukan. Terkadang situasi membuat karyawan itu harus bisa menjadi bunglon yang bisa berubah-ubah mengikuti selera, karakter, keinginan dan perintah atasannya.
Mulai dari atasan yang cerewet, suka marah-marah, tidak mau tau, terlalu banyak mintanya, suka menyalahkan bawahannya, tidak punya pengertian, tidak adil, suka lepas tangan kalau ada kesalahan atau masalah, suka menekan bawahan, ngasih kerjaan itu banyak-banyak ga ada jeda, dan masih banyak lagi mungkin tipe atasan yang saban hari dihadapi oleh karyawan atau buruh perusahaan.
Membuat jadi tidak nyaman bekerja, takut ketemu pimpinan, suka mengeluh karena tau pimpinannya, jadi malas ketika memikirkan esok hari ke kantor karena harus bertemu dengan atasannya lagi, hingga mengambil keputusan untuk meresignkan diri dari perusahaan karena sudah tidak tahan lagi dengan sikap dan tingkah laku dari atasannya yang tidak dia sukai.
Tentu hal ini tidak baik bagi efektivitas pencapaian tujuan perusahaan apabila sejumlah karyawan atau sumber daya manusia dari perusahaan itu tidak merasa nyaman bekerja, jadi malas dll karna atasan yang tidak disukai.
Karyawan atau sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan merupakan aset yang paling berharga bagi keberlangsungan eksistensi perusahaan itu sendir.
Banyak perusahaan menerapkan pola kerja yang berusaha menciptakan kenyamanan bagi karyawannya sehingga mereka menjadi betah bekerja. Ketika seorang karyawan sudah nyaman bekerja tentu akan berpengaruh positif terhadap motivasi yang tinggi dari karyawan tersebut.
Bagaimana cara perusahaan untuk menyikapi agar atasan atau pimpinan yang menahkodai manajemen dari perusahaan bisa tercipta kenyamanan bagi para pekerja atau karyawan itu?