Film dokumenter ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan bagian dari strategi branding pariwisata. Desa Rantau Nipis ditampilkan sebagai destinasi unggulan dengan ciri khas: olahraga air yang ramah anak, budaya lokal yang kuat, serta suasana alam yang asri.
"Lewat film dokumenter, kami ingin memperkenalkan Selabung Rafting bukan hanya ke masyarakat lokal, tapi juga nasional dan internasional. Dokumenter ini jadi jembatan promosi wisata sekaligus edukasi budaya," jelas Dr. Hery Supiarza.
Dari Desa untuk Dunia
Hingga kini, proses pembuatan dokumenter sudah mencapai tahap 70 persen. Naskah telah rampung, footage utama berhasil dikumpulkan, dan tinggal memasuki tahap penyuntingan akhir. Film ini rencananya akan dipublikasikan melalui berbagai platform, termasuk Youtube dan festival film dokumenter.
Sebagai penutup, host cilik dalam film menegaskan:
"Aku benar-benar menikmati arung jeram di Sungai Selabung. Seru, aman, dan bikin betah! Sampai jumpa di video berikutnya, ya. Dadahhh!"
Dengan kehadiran dokumenter ini, Selabung Rafting bukan hanya sekadar arung jeram, melainkan simbol wisata ramah anak yang lahir dari desa kecil di Sumatera Selatan untuk dikenal dunia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI