Mohon tunggu...
heruwidy
heruwidy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer

Ikatlah ilmu dengan tulisan” “Qoyyidul ‘ilma bilkitabi”. (HR. Thabrani dan Hakim). “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya” (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Money

Kemarau Berkepanjangan, Petani Cabe Blitar Menjerit Kekurangan Air

2 Agustus 2019   00:30 Diperbarui: 2 Agustus 2019   00:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Survei pemetaan komoditas cabe Blitar/Dokpri

Kamis, 1 Agustus 2019

BLITAR tanaman cabe dapat tumbuh subur apabila kebutuhan hidupnya tercukupi diantaranya adalah air. Untuk mengatasi kendala kekurangan air akibat kemasu panjang  petani membangun sumur pompa bahkan ngga tanggung tanggung  ada yg menggunakan air PDAM untuk mengairi sawahnya (ngga usah di bayangkan berapa cost nya). Kemudian untuk mengefisiensikan penggunaan air sumur dan PAM tersebut petani menggunakan teknologi infus untuk menyiram tanamannya.

Namun  ironisnya air yang tersedia belum mencukup, untuk menambah ketersediaan air yang ada petani ngga kekurangan akal mereka bergotong royong membangun embung embung penadah air. Dengan adanya embung embung tersebut diharapkan nantinya pada musim hujan akan terpenuhi air dan dapat dipergunakan mengairi tanaman pada musim tanam berikut nya. 

Survei potensi UMKM kali ini pada komoditas cabe Blitar melibatkan Ibu Ulfie Bag Perekonomian Blitar, Bp. Wawan Kadistan & Pangan Blitar, Champions dan Gapoktan Cabe.   

Dari hasil survei awal dapat diketahui kendala utama yang dihadapi petani cabe Blitar  adalah harga di saat panen raya stok  melimpah harganya anjlok, yang kedua adalah kebutuhan air untuk mengairi tanamannya,  di saat paceklik  meski harga  cabe di tingkat petani bagus namun produksinya merosot jauh  akibat banyak tanaman cabe yang mati dan kekeringan.

Hasil survei ini tentunya perlu diperdalam lagi bersama pemangku kepentingan dan petani untuk bersama sama  mencari solusi terbaik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun