Yakni dengan menggabungkan usaha tani bawang merah bersamaan dengan budidaya ikan lele (integrated farming).
Penggagas metode Bamele adalah Sdr. Susanto, petani asal Dsn Padangan Ds. Banaran Kulon, Kec. Bagor, Kab. Nganjuk , metode ini luar biasa karena petani dapat memperoleh 2 (dua) manfaat sekaligus yaitu pendapatan bawang merah dan ikan lele, diperoleh hasil pertanian sehat ramah lingkungan. Maksud dn tujauan sbb :
- Tujuan Bamele adalah meningkatkan pendapatan petani, bisa panen bawang merah dan ikan lele
- Dengan Bamele, mengajak petani berbudidaya tanaman sehat dan ramah lingkungan. Jika ikan lele dapat hidup sampai dengan bawang merah panen berarti apa yang dikerjakan petani kurang lebih adalah budidaya yang menggunakan pola pola yang sehat.
- Budidaya metode bamele sangat sederhana dan benar benar mengoptimalkan lahan. Dalam parit atau got lahan bawang merah berukuran lebar 40 cm X dalam 60 cm dalam 1 Ha dapat diterbar 132ribu benih ikan lele ukuran 6 -- 7 cm, panennya bersamaan dengan tanaman bawang merah.
- Air got (selokan tanaman bawang merah) mengandung nutrisi sehingga dapat menambah nutrisi tanaman bawang merah.
- Petani bawang merah jika membudidayakan lele tidak perlu membuat kolam lagi (budidaya gratis ikan lele tanpa kolam).
- Pengendalian hama (kupu -- kupu) dengan mempergunakan light trap solar cell. Dalam menerapkan Bamele petani masih merasa kuatir karena penggunaan pestisida budidaya bawang merah dapat meracuni ikan lele. Untuk pengendalian hama dipergunakan ligt trap (lampu perangkap hama) yang dipasang 1 ( satu) minggu sebelum tanam untuk memutus mata rantai hama.
Bamale ini merupakan isnpirasi bagi petani yang menginginkan bawang merah Nganjuk diproduksi secara ramah lingkungan, sehingga produksi bawang merah Nganjuk bisa berkelanjutan dan bermutu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!