Mohon tunggu...
heruwidy
heruwidy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer

Ikatlah ilmu dengan tulisan” “Qoyyidul ‘ilma bilkitabi”. (HR. Thabrani dan Hakim). “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya” (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ihsan Excellent

10 Juli 2019   08:49 Diperbarui: 10 Juli 2019   09:04 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kultum Ustad Hatta  - Dokpri

IHSAN (bijaksana dalam mensikapi hidup).

Kenapa telinga harus ada lekukan lekukannya seperti rumah siput, mungkin kita cuek karena  sudah kita miliki sejak lahir. Dalam quran d katakan betapa kita merugi jika kita tidak mengenali diri kita.
Telinga dibikin berlekuk, untuk menyaring gelombang/frekuensi sesuai dengan frekwensi 20 - 20.000 Hetz  sesuai gelombang suara pendengaran manusia.
Jika  Allah menjadikan telinga dapat menerima semua frekwensi  gelombang suara maka kita akan terganggu dan tidak bisa tidur.

Berlakulah Ihsan dalam mensikapi apa yang telah diciptakan Allah untuk kita.

Prinsip Ihsan :
1. Tentukan tujuan terbaik (tujuan akhir), karena di ujungnya kita mengharapkan surga  Allah, dari tujuan akhir terebut  baru kita tarik dalam kehidupan dunia, Untuk hidup dan bekerja  dengan mendapatkan ridho Allah. Ujungnya adalah  mendapatkan ampunan Allah.

2. Cara mencapai tujuan dengan cara terbaik. Dapat digambarkan jika kita sudah punya anak, tentunya kita berharap anak dapat menjadi investasi terbaik dunia dan  akhirat yang  dapat mendoakan kita kelak  jadi kalau ditarik  dalam kehidupan sekarang kita harus mendidik dan menyiapkan  anak anak  kita dengan pendidikan terbaik.

3.  Fokus pada proses tidak fokus pada hasil. pernah dengar Chicago Bulls dengan Michael Jordannya. Ketika di tannya apa yang menjadikan anda selalu bisa bermain luar biasa, jawabnya 'saya senantiasa fokus permainan memberikan yang terbaik, bukan fokus ke yang lain'.   Lakukan yang terbaik, masalah hasilnya serahkan kepada Allah SWT. Dalam sejarah nabi dapat digambarkan ketika  Nabi Luth yang berupaya mendidik istrinya atau nabi Nuh yang mendidik anaknya namun gagal, meskipun sudah berupaya namun hasilnya ada di tanga Allah SWT.

4. Iringi keseluruhannya dengan doa dan tawakal terbaik.   Terkadang kita berdoa antara hati dan perkataan tidak nyambung,  contoh:  seorang anak berdoa panjang lebar ketika akan menghadapi ujian tetapi tidak diiring dengan upaya belajar. Contoh doa excelen adalah ketika ketika kita safar (bepergian) seringkali kita mendapatkan ucapan doa dari teman teman kita semoga kegiatan/perjalanan kita  lancar dan dimudahkan dalam urusannya, namun tidak jarang  dalam  doa teman2 tsb biasanya  dibawahnya diselipi/dititipi doa dari teman teman kita supaya di doakan (saling mendoakan).

Mendidik anak dimulai dari bujangan, hak anak kita untuk mendapatkan ibu atau bapak yang pintar, sehingga  ketika anak tersebut ketika  lahir akan mendapatkan pendidikan yang baik dan anak tidak akan menuntut kepada orang tuanya.

Terkadang kita tidak bisa merubah anak kita menjadi lebih baik,  Bagimana caranya supaya berubah adalah dengan mendoakan Anak2  tetangga disekeliling  kita supaya lebih baik, dan Alhamdulillah dampak doa tersebut dapat dirasakan kepada keluarga kita.

Ceramah Ustad Hatta- Kediri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun