Mohon tunggu...
Heru Sudrajat
Heru Sudrajat Mohon Tunggu... Wiraswasta - pernah menjadi PNS di Disnaker Propinsi Jambi dan pernah bekerja di Harian Sriwijaya Pos Palembang

Pernah bekerja diharian Sriwijaya Pos Palembang sebagai wartawan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Buat Butet Kertaredjasa

19 November 2017   13:44 Diperbarui: 19 November 2017   14:06 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masih segar dalam ingatan saya, meski lama tak bertemu dengan Butet Kertarejasa, bahwa dia adalah teman sekelas waktu di SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Karang Malang Yogya. Sama-sama duduk di jurusan lukis dan dia sekarang lebih terkenal menjadi seniman besar (raja monolog) Indonesia, bahkan beberapa tahun lalu, masih sering melihat wajahnya di salah satu stasiun swasta program tayangan Sentilan Sentilun bersama aktor film Slamet Raharjo. 

Putera Almarhum Bagong Kusidiarjo ini, memang ngetop sejak dulu dan pernah menyabet dua kali aktor terbaik, pada festival teater tingkat SLTA sederajat di Yogya. Kalau tidak salah waktu itu membawakan naskah B Sularso (ABU) dan Naskah Arifin C Noor (Kisah Cinta Dan Lain Lain).  Dia juga pelopor  anak-anak SMSR rajin mengirim sketsa diberbagai media nasional. Sampai sekarang masih membekas, ketika dapat honor dari media langsung dibelikan wedang ronde di Malioboro dan serabi di kantin ASTI (Akademi Seni Tari Indonesia) Yogya. 

Banyak kenanangan dengan Butet Kertarajasa dan hampir seperempat abad tidak pernah bertemu, hanya beberapa tahun yang lalu menghubungi pihak handpon akhirnya dialog panjang lebar dan setelah itu tidak lagi menghubungi. Apa kabar Tet? Masikah melukis atau membuat sketsa atau masih sibuk dengan mengisi acara distasiun teve swasta? Atau mungkin menyiapkan pentas teater agung, menggugat Indonesia? Karena masih banyak rakyat menderita walupun sudah merdeka 72 tahun. Lalu risi melihat dilayar kaca tentang banyaknya para petinggi ini korupsi? Rasanya susah untuk memberantas korupsi, dan sampai puluhan tahun nanti tak mungkin Indonesia sepi orang korupsi. 

Sebab korupsi itu ibarat nyamuk yang selalu hadir setiap sore berterbangan sampai malam dimana-mana, bahkan siangpun banyak nyamuk.  Kita sudah berupaya memberantasnya dengan obat nyamuk semprot sampai obat nyamuk asap, bahkan sampai tangan kita menepuk, tapi nyamuk terus hadir berisik ditelinga dan kadang mematikan anak-anak dan orang tua. Yaitu nyamuk demam berdarah.

Tet sahabatku, saya yakin kamu pasti ketawa sakit perut kita melihat kabar terakhir tentang Ketua DPR-RI SetNov, yang diburu KPK sampai nabrak tiyang listrik. Tentunya kamu akan menulis lelucon dalam ocehanmu di stasiun teve swasta. Jangan marah dulu, sebab itu memang makananmu untuk mengeritisi petinggi korupsi. "Saya tunggu tet wajahmu di teve dengan setumpuk keritikan lucu tentang korupsi" Semoga tetap sukses. Salam buat Mbak Ruly istrimu. (heru sudrajat)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun