[caption id="attachment_320883" align="aligncenter" width="300" caption="Mendiang Joop Ave (merdeka.com)"][/caption] Sebuah berita duka cita datang dari dunia pariwisata Indonesia. Joop Ave, Menteri Pariwisata paling fenomenal sepanjang sejarah Indonesia dari era kemerdekaan hingga kini, diakabarkan wafat akibat penyakit komplikasi yang di derita nya pada usia 79 tahun di RS Mount Elizabeth Singapore. Lahir di Yogyakarta pada 5 Desember 1934 itu pernah menjadi Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada masa Kabinet Pembangunan VI pada era Presiden Soeharto. Joop juga tercatat aktif selama 20 tahun di bidang keprotokolan dan merupakan mantan Direktur Jenderal Pariwisata (1982) yang menguasai tiga bahasa asing yaitu bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman. Ia juga pernah menjabat Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan periode (1972-1978). Sebelum diangkat menjadi Dirjen Pariwisata (1982), ia telah menjabat Dirjen Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri periode (1978-1982). Mendiang Joop Ave, pada masa jayanya sebagai Dirjen Pariwisata maupun Menteri Pariwisata, dikenal sangat intens dalam mengembangkan segala kegiatan yang terkait dengan pertumbuhan pariwisata Indonesia dengan Bali sebagai ujung tombak. Mengunjungi Bali, bagi nya seperti tugas rutin mengunjungi pos terdepan medan perang yang harus rutin dikontrol oleh sang Jendral. Saya pun ketika masih SD di tahun 1984, berpapasan dengan beliau di Hotel Nusa Dua Beach Bali. Ketika itu, saya bersama keluarga sedang berwisata ke Bali, menginap di hotel tersebut, sementara Joop Ave ketika itu maish Dirjen Pariwisata sedang diwawancara oleh wartawan. Di tengah-tengah wawancara nya, ia tidak sungkan untuk melambaikan tangan dengan senyum ramah nya pada saya dan paman saya yang sedang menyaksikan wawancara tersebut dari jarak tidak terlalu jauh. Pada akhir tahun 1990-an, beliau sempat tersangkut kasus tuduhan tindak paedofilia (pelecehan seksual pada anak-anak kecil) di Australia yang ramai diberitakan di media massa, sekaligus mengakhiri sepak terjang nya sebagai tokoh pariwisata terkemuka di Indonesia. Sejak kasus itu, nama beliau seolah menghilang dari dunia pariwisata Indonesia. Walau sesekali masih menghadiri beberapa kegiatan seremonial, namun kehadiran beliau tidak lagi terlalu mencuri perhatian orang seperti dulu. [caption id="attachment_320885" align="aligncenter" width="300" caption="Berbicara sebagai mantan Menparpostel dalam sebuah acara di Bali 2010 (balifilm.com)"]


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI