Mohon tunggu...
Heru Andika
Heru Andika Mohon Tunggu...

Account lama saya di-hack karena saya menulis tentang kebenaran, namun saya tak akan pernah bisa dihentikan dengan cara seperti itu, karena saya amat mencintai menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Jalan Joop Ave, Menteri Pariwisata Legendaris

6 Februari 2014   13:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:06 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_320883" align="aligncenter" width="300" caption="Mendiang Joop Ave (merdeka.com)"][/caption] Sebuah berita duka cita datang dari dunia pariwisata Indonesia. Joop Ave, Menteri Pariwisata paling fenomenal sepanjang sejarah Indonesia dari era kemerdekaan hingga kini, diakabarkan wafat akibat penyakit komplikasi yang di derita nya pada usia 79 tahun di RS Mount Elizabeth Singapore. Lahir di Yogyakarta pada 5 Desember 1934 itu pernah menjadi Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi (Menparpostel) pada masa Kabinet Pembangunan VI pada era Presiden Soeharto. Joop juga tercatat aktif selama 20 tahun di bidang keprotokolan dan merupakan mantan Direktur Jenderal Pariwisata (1982) yang menguasai tiga bahasa asing yaitu bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman. Ia juga pernah menjabat Kepala Rumah Tangga Istana Kepresidenan periode (1972-1978). Sebelum diangkat menjadi Dirjen Pariwisata (1982), ia telah menjabat Dirjen Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri periode (1978-1982). Mendiang Joop Ave, pada masa jayanya sebagai Dirjen Pariwisata maupun Menteri Pariwisata, dikenal sangat intens dalam mengembangkan segala kegiatan yang terkait dengan pertumbuhan pariwisata Indonesia dengan Bali sebagai ujung tombak. Mengunjungi Bali, bagi nya seperti tugas rutin mengunjungi pos terdepan medan perang yang harus rutin dikontrol oleh sang Jendral. Saya pun ketika masih SD di tahun 1984, berpapasan dengan beliau di Hotel Nusa Dua Beach Bali. Ketika itu, saya bersama keluarga sedang berwisata ke Bali, menginap di hotel tersebut, sementara Joop Ave ketika itu maish Dirjen Pariwisata sedang diwawancara oleh wartawan. Di tengah-tengah wawancara nya, ia tidak sungkan untuk melambaikan tangan dengan senyum ramah nya pada saya dan paman saya yang sedang menyaksikan wawancara tersebut dari jarak tidak terlalu jauh. Pada akhir tahun 1990-an, beliau sempat tersangkut kasus tuduhan tindak paedofilia (pelecehan seksual pada anak-anak kecil) di Australia yang ramai diberitakan di media massa, sekaligus mengakhiri sepak terjang nya sebagai tokoh pariwisata terkemuka di Indonesia. Sejak kasus itu, nama beliau seolah menghilang dari dunia pariwisata Indonesia. Walau sesekali masih menghadiri beberapa kegiatan seremonial, namun kehadiran beliau tidak lagi terlalu mencuri perhatian orang seperti dulu. [caption id="attachment_320885" align="aligncenter" width="300" caption="Berbicara sebagai mantan Menparpostel dalam sebuah acara di Bali 2010 (balifilm.com)"]

1391668242790771873
1391668242790771873
[/caption] Mengingat di era beliau sebagai Dirjen maupun Menparpostel lah, pariwisata Indonesia mengalami perkembangan pesat, termasuk untuk pertama kalinya sejak merdeka, mencapai angka kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 1 juta orang pada pertengahan tahun 1990-an. Beliau juga tokoh dibalik berdirinya gedung  Gedung Sapta Pesona yang arsitektur nya unik tersebut. Gedung yang terletak di jalan Merdeka Selatan itu, hingga kini masih menjadi Kantor Pusat Kementerian Pariwisata Indonesia. [caption id="attachment_320884" align="aligncenter" width="300" caption="Gedung Sapta Pesona (wikimedia.org)"]
13916681491636744593
13916681491636744593
[/caption] Rencananya jenazah akan dikremasi pada Sabtu tanggl 8 Februari 2014. Selamat jalan Pak Joop Ave.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun