Pak Dahlan Iskan Sang Pemuja KTT G20 Bali,15-16 November 2022. Ia tidak henti henti memuji acara KTT G20  Bali,dan juga terus memuji para tokoh dunia anggota  G20.
Pak Dahlan ,saya heran sekali sekali, kok sekarang begitu menyembah -menyembah Jokowi dan negara G20 lainnya. Saya amati tulisan-tulisan Pak Dahlan seperti tulisan puisi cinta untuk Presiden Jokowi ? Ada apa nich ?
Pak Dahlan ,saya banyak bertanya ,Bukannya negara G20 yang merusak alam ? Memproduksi sampah emisi dan teknologi ?
Pak Dahlan ,dan mereka lah yang banyak memproduksi alat-alat  canggih untuk mendukung perang ?
Pak Dahlan saya lihat pertemuan G20 hanya sebagai bagian mereka berkumpul berilusi  menipu dunia.
Bagaimana proses damai baru dua ledakan bom mengguncang Turki ,Rudal buatan Rusia Hantam Polandia .
Pah Dahlan ,pemimpin G20 tidak ingin melihat dalam kondisi seperti neraka ,panas dan mengerikan ,hanya omongan itu hanya berjalan 15-16 November 2022.
Lihat saja ,ketegangan dunia akan kembali pecah dan relasi damai berubah menjadi aksi provokasi dan kejutan perang baru .
Pak Dahlan ,coba dijelaskan dari mana dana penyelenggaraan KTT G20 Bali, dari iuran negara G20 atau dari APBN ? Totalnya belanja untuk G20 Bali besar banget ,menyentuh  angkat triliunan rupiah ? Maklum jika pakai APBN kok rasanya sesak banget ,dana begitu  untuk UMKM saja  .
Pak Dahlan , bisa bantu menjelaskan adegan Pak Jokowi di depan tamu G20 saat di Taman Hutan Bali ? Apakah presiden juga menjelaskan jika IKN dijamin tidak merusak hutan ,siapa saja yang berkontribusi pada kerusakan hutan Indonesia?
 Jangan -jangan lahan hijau yang dipamerkan presiden tersebut kontradiktif  dengan kondisi hutan tropis yang sudah dijamah dan dibabat  karter oligarki ?
Pak Dahlan ,saya cukup menyesal tulisan-tulisan berkaitan  dengan G20 Bali justru melihat dari satu sisi dan sisi tersebut tegak lurus dengan penguasa. Kok bisa,padahal arena G20 harusnya untuk sekelas Pak Dahlan lebih banyak ambil berseberangan dalam melihat dan menganalisa kegiatan G20 Bali ?  Bahasa kerennya menjadi antithesa isu-isu KTTG20.