Mundurnya Peradaban  Bangsa Di Mulai Dari Dunia Pendidikan?
Berdasarkan laporan riset pendidikan dari Asia QS World University Rangkings tahun 2022 terbaik di Asia, dari urutan 20 universitas terbaik di Asia tidak ada satu pun universitas wakil dari Indonesia . Singapura dan China adalah dua negara yang mendominasi urutan rangking terbaik  .Urutan rangking pertama diraih  Nasional University Of Singapure,disusul urutan kedua Peking University  China dan diurutan nomer tiga Nanyang Technological University Singapura.
Sangat miris sekali, dengan jumlah penduduk 4 terbesar di dunia 270 juta jiwa,bangsa ini tidak bisa memberikan termpat pendidikan yang terbaik di negeri  sendiri. Orang Indonesia yang pintar justru digratiskan masuk di universitas luar negeri. Sementara banyak orang kaya di Indonesia harus menyebrang ke negara lain untuk mencari mutu pendidikan terbaik buat anaknya.
 Indonesia menjadi negara Asia dengan pasokan universitas  standar dan terdapat  banyak universitas asal -asalan yang mendapatkan ijin melayani penyelenggaraan pendidikan tinggi.Â
Bukannya ketika jaman Presiden Soekarno dan Soeharto banyak  Universitas di  Indonesia menjadi salah satu rujukan warna negara lain untuk menyarankan warganya menuntut ilmu di Indonesia. Bukti di era presiden kedua Indonesia tersebut kualitas pendidikan  di Indonesia diakui bangsa lain.
Mengapa saat ini justru Indonesia yang sedang didaulat sebagai presiden dari kelompok negara maju/ G-20 justru  sedang terpuruk di sektor pendidikannya?Â
Indonesia dinilai gagal mengantarkan nama universitas dalam negeri di kancah dunia atau regional . Ironi juga , Presiden Ir.Joko Widodo saat ini  yang juga berasal dari alumni salah satu  universitas terbaik di Indonesia tidak mampu mengangkat  universitas tersebut masuk di  deretan universitas berkelas di Asia.
 Di Indonesia tidak ada jaminan jika banyak alumni menjadi presiden memberikan amunisi positif universitas berpacu  bersaing dilevel universitas dunia. Keberadaan alumni yang menjadi presiden atau mentri tersebut justru semakin banyak pejabat struktural universitas diambil untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan dan jabatan politik .Â
Menurut pendapat  Saya, kemunduran Indonesia di sektor pendidikan dilatarbelakangi gencarnya  pemerintah yang telah menyeret dan melibatkan dunia kampus dalam ranah praktek  politik kebijakan. Dengan banyaknya pejabat struktural atau pun fungsional telah mengisi pos -pos jabatan di pemerintahan dan BUMN  . Â
Mungkin bisa jadi kemerosotan di dunia pendidikan  faktor diangkatnya Mentri Pendidikan yang bukan dari lingkungan pendidikan  di lingkungan pendidikan ? Idealnya pendidikan steril dan menghindari dijadikan patron politik di pemerintahan.Â
Nadiem Makarim diangkat Presiden sebagai  pembantu presiden untuk mnengurisi pendidikan (2019-2024). Mentri saat ini terlahir dari produk dilingkungan industri teknologi  .Bisa jadi nama menteri  ini dianggap lebih baik dari sisi  pertimbangan politik dari sekedar profesional di bidangnya.