Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Politisasi Dunia Pendidikan Harus Dihentikan

26 Mei 2022   06:52 Diperbarui: 26 Mei 2022   07:29 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mundurnya Peradaban  Bangsa Di Mulai Dari Dunia Pendidikan?

Berdasarkan laporan riset pendidikan dari Asia QS World University Rangkings tahun 2022 terbaik di Asia, dari urutan 20 universitas terbaik di Asia tidak ada satu pun universitas wakil dari Indonesia . Singapura  dan China adalah dua negara yang mendominasi urutan rangking terbaik  .Urutan rangking pertama diraih  Nasional University Of Singapure,disusul urutan kedua Peking University  China dan diurutan nomer tiga Nanyang Technological University Singapura.

Sangat miris sekali, dengan jumlah  penduduk 4 terbesar di dunia 270 juta jiwa,bangsa ini  tidak bisa memberikan termpat pendidikan yang terbaik di negeri  sendiri. Orang Indonesia yang pintar justru digratiskan masuk di universitas luar negeri. Sementara banyak orang kaya di Indonesia harus menyebrang ke negara lain untuk mencari mutu pendidikan terbaik buat anaknya.

 Indonesia menjadi negara Asia dengan pasokan universitas  standar dan terdapat  banyak universitas asal -asalan yang mendapatkan ijin melayani penyelenggaraan pendidikan tinggi. 

Bukannya ketika jaman Presiden Soekarno dan Soeharto banyak  Universitas di  Indonesia menjadi salah satu rujukan warna negara lain untuk menyarankan warganya menuntut ilmu di Indonesia. Bukti di era presiden kedua Indonesia tersebut kualitas pendidikan  di Indonesia diakui bangsa lain.

Mengapa saat ini justru Indonesia yang sedang didaulat sebagai presiden dari kelompok negara maju/ G-20 justru  sedang terpuruk di sektor pendidikannya? 

Indonesia dinilai gagal mengantarkan nama universitas dalam negeri di kancah dunia atau regional . Ironi juga , Presiden Ir.Joko Widodo saat ini  yang juga berasal dari alumni salah satu  universitas terbaik di Indonesia tidak mampu mengangkat  universitas tersebut masuk di  deretan universitas berkelas di Asia.

 Di Indonesia tidak ada jaminan jika banyak alumni menjadi presiden memberikan amunisi positif universitas berpacu  bersaing dilevel universitas dunia. Keberadaan alumni yang  menjadi presiden atau mentri tersebut  justru semakin banyak pejabat struktural universitas diambil  untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan  dan jabatan politik . 

Menurut pendapat  Saya, kemunduran Indonesia di sektor pendidikan dilatarbelakangi gencarnya  pemerintah yang telah menyeret dan melibatkan dunia kampus dalam ranah praktek  politik kebijakan. Dengan banyaknya pejabat struktural atau pun fungsional telah mengisi pos -pos jabatan di pemerintahan dan BUMN  .  

Mungkin bisa jadi kemerosotan di dunia pendidikan  faktor diangkatnya Mentri Pendidikan yang bukan dari lingkungan pendidikan  di lingkungan pendidikan ? Idealnya pendidikan steril dan menghindari dijadikan patron politik di pemerintahan. 

Nadiem Makarim diangkat Presiden sebagai  pembantu presiden untuk mnengurisi pendidikan (2019-2024). Mentri saat ini terlahir dari produk dilingkungan industri teknologi  .Bisa jadi nama menteri  ini dianggap lebih baik dari sisi  pertimbangan politik dari sekedar profesional di bidangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun